TEMPO.CO, ANKARA — Turki kembali dilanda krisis politik. Seorang menteri kembali mundur setelah anaknya ditangkap polisi atas dugaan korupsi, Rabu, 25 Desember 2013. Menteri Lingkungan Erdogan Bayraktar mengumumkan pengunduran dirinya hanya berselang beberapa jam setelah hal sama dilakukan kedua koleganya, yakni Menteri Ekonomi Zafer Caglayan dan Menteri Dalam Negeri Muammer Guler.
“Saya menyatakan mundur dari posisi menteri dan anggota parlemen,” kata Bayraktar kepada stasiun televisi Turki, NTV. Putranya sempat ditahan pekan lalu, tapi kemudian dilepaskan hingga persidangan berlangsung.
Selain menyatakan mundur, Bayraktar juga mendesak Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan mengikuti jejak yang ia dan kedua koleganya lakukan. “Saya yakin dia juga harus mundur.” Ia menuding setiap rencana konstruksi besar di Turki harus seizin sang perdana menteri.
Stasiun televisi ini langsung menghentikan siaran langsung setelah pernyataan kontroversial Bayraktar. Tindakan sensor ini langsung menuai kritik di jejaring sosial seperti Twitter.
Skandal korupsi yang melibatkan sejumlah kenalan dan kroni Erdogan terungkap pekan lalu saat polisi menyerbu dan menahan sejumlah pihak. Media setempat melaporkan bahwa selain menangkap para tersangka, polisi juga menyita uang tunai sebesar US$ 4,5 juta yang tersimpan dalam beberapa kotak sepatu di rumah seorang direktur bank. Adapun bukti lain, yakni uang tunai sebesar US$ 1 juta ditemukan di rumah anak Guler, Baris.
Namun, Erdogan menilai penyelidikan ini adalah upaya untuk mencoreng citranya menjelang pemilu regional pada Maret mendatang. Ia pun membalas dengan mencopot sejumlah pejabat kepolisian yang memeriksa kasus tersebut.
L BUSINESS STANDARD | SITA PLANASARI AQUADINI