TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Tubagus Ace Hasan Syadzily mengatakan posisi Ketua Partai Golkar Banten sangat strategis untuk memenangkan Pemilu 2014. Sebab, kata dia, untuk saat ini posisi Ketua Golkar Banten lepas dari pengaruh keluarga Atut Chosiyah, Gubernur Banten yang ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi karena terkait kasus suap.
"Ketua partai harus mampu mencari dukungan di seluruh wilayah," kata Ace Hasan saat dihubungi, Rabu, 25 Desember 2013. Menurut dia, saat situasi krusial seperti sekarang, pimpinan Golkar Banten harus bisa masuk ke seluruh wilayah. Oleh karena itu, dia menyarankan posisi ini diisi oleh sosok yang lepas dari keluarga Atut Chosiyah. (Baca: Golkar Siapkan Sanksi untuk Atut)
Kursi Ketua Golkar Banten kosong setelah ditinggal pergi Hikmat Tomet, yang meninggal pada 9 November 2013. Almarhum Hikmat tak lain suami Atut Chosiyah. Sebagai pelaksana tugas, posisi Hikmat digantikan adik Atut, yaitu Ratu Tatu Chasanah. Wakil Bupati Serang ini mengaku belum memutuskan untuk maju sebagai Ketua Partai Golkar Banten.
Ace mengatakan, di masa mendatang Ketua Golkar Banten harus bisa mengkonsolidasikan kekuatan untuk menang di pemilu legislatif dan pemilu presiden 2014. Kemampuan ketua menggalang kekuatan, kata dia, menjadi vital dalam mengembalikan kepercayaan publik terhadap Golkar. Oleh karena itu, diperlukan ahli strategi yang bisa menyatukan perbedaan karakter masyarakat Banten.
Untuk memutuskan siapa yang akan memimpin Golkar Banten, pada 27 Desember mendatang digelar Musyawarah Daerah Luar Biasa Partai Golkar Banten. Dengan majunya Ratu Tatu, tampaknya dinasti Atut masih ingin mencengkram Golkar. Namun, keinginan itu sudah mulai ada yang menolak.
Di era kepemimpinan Hikmat, Golkar di Banten cukup signifikan perolehan suaranya, yaitu 14,4 persen dengan menghasilkan 13 kursi di DPR RI. Posisi ini nomor dua setelah Partai Demokrat, yang meraih 18 kursi untuk DPR RI dari daerah Banten. Begitu pula dengan pemilihan kepala daerah. Dari delapan kabupaten dan kota di Banten, enam di antaranya dikuasai kader Golkar (tiga orang dari dinasti Atut).
Namun, menurut Ace, keberhasilan itu bukan karena sosok ketua partai. Kemenangan itu lebih disebabkan kemampuan akar rumput mengkonsolidasikan kekuatan. "Kemenangan itu juga berkat rekomendasi pimpinan pusat." (Baca: Golkar Kawal Rano Karno Jadi Gubernur Banten)
Ace mengatakan tokoh yang layak memimpin Golkar Banten adalah mereka yang tak punya kaitan dengan keluarga Atut. Ace khawatir, jika masih berasal dari keluarga Atut, partainya akan tersandera oleh kasus korupsi Atut dan Chaeri Wardana.
WAYAN AGUS PURNOMO
Berita Menarik
Usul KPK Kurangi Utang Negara Rp 2.000 Triliun
Di Tahanan, Gerak-gerik Atut Disorot CCTV
Cerita Airin Soal Tangisan Atut
Koruptor Incar Dana Optimalisasi Rp 26,96 Triliun
Dibesuk Airin, Gubernur Atut Menangis
Pencipta AK-47 Meninggal di Usia 94 Tahun
Ki Kusumo: Peluang Jokowi Nyapres Akan Mirip Obama