TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berupaya mencari akal setelah permohonan pembebasan bea impor bus Transjakarta dan bus sedang ditolak oleh Menteri Keuangan Chatib Basri. Basuki, yang biasa disapa Ahok, akan bekerja sama dengan produsen asal Asia untuk menekan harga bus.
"Selama ini kami impor dari Asia, pajaknya bisa nol," kata dia ketika ditemui di rumahnya usai jamuan makan malam bersama Gubernur DKI Joko Widodo dan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri di kediamannya, Pluit, Jakarta Utara, Rabu, 25 Desember 2013.
Saat ini pemerintah DKI Jakarta mencari sejumlah produsen yang mau diajak bekerja sama. Mereka diminta memasukkan barangnya ke dalam e-katalog milik Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP). Salah satunya produsen bus Hino. "Yang penting ada e-katalog. Untuk servis juga, supaya bisa masuk ke bengkel resmi."
Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono menambahkan, pembelian bus lewat e-katalog bisa lebih cepat karena tak harus melalui lelang yang berliku. "Kalau dengan lelang, bus pasti datang di akhir tahun seperti sekarang karena prosesnya lama dan rumit," kata Pristono ketika dihubungi secara terpisah.
Saat ini, telah ada 86 bus yang tiba di Jakarta. Armada itu diparkir di pool Transjakarta Ciputat, Balaraja, dan Perintis Kemerdekaan. Secara total, ada 656 bus yang dibeli menggunakan dana dari APBD 2013. Sebanyak 310 di antaranya merupakan bus Transjakarta dan 346 bus sedang yang akan menjadi Bus Kota Terintegrasi Bus Transjakarta (BKTB).
ANGGRITA DESYANI
Berita Terkait
60 Investor Berminat Garap MRT Surabaya
Demi MRT, 458 Pohon Sudah Ditebang
Stasiun MRT Dibangun, Jalur Hijau Diratakan
Ahok: MRT Salah Rute