TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Masyarakat Transparansi (Mata) Banten, Oman Abdurrahman, menyayangkan jika Tatu Chasanah, adik Ratu Atut Chosiyah, menjadi Wakil Gubernur Banten. Menurut Oman, masyarakat Banten melihat keluarga besar Atut adalah kesatuan dari dinasti politik. Dan dalam kacamata penggiat antikorupsi, apa yang dilakukan Atut dan dinastinya adalah kerja bersama. "Jika Tatu menjadi Wakil Gubernur, akan mencederai perasaan masyarakat Banten," kata Oman saat dihubungi, Kamis, 27 Desember 2013.
Oman mengatakan, keluarga Atut mengumbarkan persepsi buruk ke publik jika Tatu dibiarkan berambisi menjadi memimpin Banten. Pada saat ini, keluarga Atut dikenal sebagai dinasti korup yang haus kekuasaan. "Kami tidak menaruh kebencian ke personal. Akan tetapi, membenci tatanan birokrasi yang tidak bersih. Kami tidak ingin pola korupsi terulang lagi," kata dia. (Baca juga: Atut Tak Percaya Rano Karno).
Indikasi pola korupsi, Oman melanjutkan, bakal terulang karena dinasti Atut mempunyai struktur kuat dalam pemerintahan. Oman sendiri menyatakan menghormati hak warga negara Tatu untuk mencalonkan diri menjadi pemimpin. Namun, secara etika, ia merasa pencalonan Tatu tidak pantas. "Usaha yang sedang berlangsung sekarang adalah memulihkan tatanan pemerintahan yang lebih baik, bukan memenjarakan aktor," katanya.
Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y. Thohari mengatakan, pimpinan pusat mendukung langkah maju Ratu Tatu Chasanah dalam perebutan kursi Ketua DPD Banten. "Para pemilik suara dalam Musyawarah Daerah Luar Biasa bukanlah orang kemarin sore dalam politik," kata Hajriyanto. (Baca juga: Potret Atut Hilang di Musdalub Golkar Banten).
DPP Golkar, kata dia, tak akan melarang siapa pun yang akan dimajukan, tak terkecuali Ratu Tatu. "Jika seseorang dilarang maju, itu tidak demokratis," kata dia. "Soal gonjang-ganjing citra partai karena skandal Ratu Atut, biar peserta Musdalub sendiri menafsirkan."
ALI HIDAYAT
Terpopuler:
Atut dan Para Sosialita Tahanan Pondok Bambu
Ahok Beberkan Isi Pertemuan dengan Mega-Jokowi
Atasi Banjir, Jokowi Diberi Nilai Sembilan
Kepergok, Sandra Dewi Ngaku Enggak Kenal Edgard
Warga Jawa Barat Jagokan Jokowi Jadi Presiden