TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah diminta tidak terburu-buru mengejar target pengoperasian Bandar Udara Halim Perdanakusuma untuk penerbangan komersial. Rencananya pengoperasian itu akan dimulai pada 10 Januari 2014.
Presiden Direktur CSE Aviation, sebuah perusahaan konsultan penerbangan, Edwin Soedarmo, mengatakan pemerintah harus benar-benar mematangkan persiapan dibanding mengejar target. "Kalau rumah sudah jadi, WC-nya, listrik dan air belum siap, kan, bagaimana," kata Edwin saat dihubungi, Kamis, 26 Desember 2013.
Edwin mengeluhkan mesin pada sistem informasi milik Bandara Halim, misalnya, yang masih berfungsi secara manual. Mesin manual tersebut, kata dia, biasanya memang digunakan untuk penerbangan carter flight. Namun, untuk penerbangan komersil dibutuhkan mesin yang terintegrasi agar arus informasi berjalan lancar.
Selain itu, Edwin mengatakan sistem traffic control dan public service Bandara Halim belum tampak terlihat. "Jangan sampai terburu-buru lagi. Nanti seperti Bandara Kualanamu," katanya.
Juru bicara Kementerian Perhubungan Bambang S. Ervan mengatakan kesiapan pengoperasian Bandara Halim mendekati akhir. Menurut Bambang, pihaknya sedang menetapkan maskapai penerbangan yang akan menggunakan bandara tersebut dan rute penerbangan.
"Kalau dari Kementerian, tinggal menetapkan maskapai dan rutenya. Untuk selesainya belum tahu. Tim teknis masih menggodok dan semuanya sedang dikoordinasikan," kata Bambang.
Bambang menuturkan, pihaknya telah mengkalkusikan kesiapan infrastruktur, kapasitas, dan landasan pacu bandara yang berlokasi di Jakarta Timur tersebut.
Terkait kapasitas dan landasan pacu, kata Bambang, penggunaan bandara sudah siap karena tempatnya telah tersedia (existing). Sedangkan untuk akses jalan menuju bandara bukan tanggung jawab dari kementerian Perhubungan, melainkan pemerintah daerah.
ALI HIDAYAT
Terpopuler
Natal, Megawati dan Jokowi Kunjungi Ahok
Ditegur Megawati, Jokowi Tutup Jendela Mobil
Ini Sosok yang Akan Rebut Golkar dari Dinasti Atut
Atut Tak Percayai Rano Karno