TEMPO.CO, Tel Aviv - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh Hamas, kelompok yang memerintah Gaza, berada di balik serangan ke wilayahnya. Dengan alasan itu, militer Israel terpaksa melancarkan serangan balik pada Kamis, 26 Desember 2013, setelah dua roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke wilayah selatan Israel.
"Israel yakin, Hamas bertanggung jawab terhadap seluruh serangan terhadap kami," kata Netanyahu pada acara pelantikan seorang pilot di pangkalan angkatan udara di Israel selatan. "Kami akan menghantam balik baik siapa pun yang menyerang kami maupun yang mendukungnya."
Konfrontasi antara Israel dan Palestina (Hamas) mencapai puncaknya pada Selasa, 24 Desember 2013, ketika seorang sniper dari Jalur Gaza membunuh seorang anggota militer Israel yang sedang memperbaiki pagar perbatasan Israel. Tembakan sniper yang dilakukan oleh faksi kecil di Palestina itu disebut tidak memiliki kaitan dengan Hamas.
Serangan itu dihantam balik oleh Israel dengan gempuran udara dan tank ke sasaran latihan militer Hamas di Gaza menyebabkan seorang bayi yang baru belajar berjalan tewas dan melukai enam korban lainnya.
Menurut Angkatan Bersenjata Israel, serangan itu ditujukan terhadap dua fasilitas persenjataan Palestina. Sementara sumber medis di Palestina mengatakan kepada Al-Jazeera, Kamis, 26 Desember 2013, dua warga Palestina mengalami cedera akibat lima serangan udara terhadap dua kamp latihan Hamas.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita lain:
Cap Teroris Dituding Cara Mesir Habisi Al-Ikhwan
Erdogan Ganti Menteri dengan Loyalis
Bekas PM Bangladesh Jadi Tahanan Rumah?
Mesir Tangkapi Aktivis Ikhwanul Muslimin
Rusia Sebut Yasser Arafat Tidak Diracun
Survei: Warga AS Nilai Kongres Tak Becus
Diserang Ikan Aneh, 70 Warga Argentina Terluka