Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemberontak Kibarkan Bendera Suriah demi Makanan  

image-gnews
Hasan (kanan), tentara Pasukan Pembebasan Suriah yang baru berusia 11 tahun, mengantar teh untuk teman-temannya di Aleppo, dalam foto yang diambil oleh Molhem Barakat, Sabtu (7/12). Selain memotret pertempuran di Aleppo, Barakat juga sering menampilkan kehidupan sehari-hari masyarakat Suriah di tengah kota yang porak-poranda karena pertempuran. REUTERS/Molhem Barakat
Hasan (kanan), tentara Pasukan Pembebasan Suriah yang baru berusia 11 tahun, mengantar teh untuk teman-temannya di Aleppo, dalam foto yang diambil oleh Molhem Barakat, Sabtu (7/12). Selain memotret pertempuran di Aleppo, Barakat juga sering menampilkan kehidupan sehari-hari masyarakat Suriah di tengah kota yang porak-poranda karena pertempuran. REUTERS/Molhem Barakat
Iklan

TEMPO.CO, Damaskus - Pemberontak terpaksa mengibarkan bendera yang digunakan pemerintahan Suriah di bawah Presiden Bashar al-Assad di dekat Damaskus untuk ditukar dengan bahan makanan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Demikian keterangan aktivis kepada media, Kamis, 26 Desember 2013.

Kesepakatan itu dilangsungkan sebelumnya di Kota Moadamiyeh, salah satu tempat gencatan senjata antara pasukan pemerintah dan pemberontak.

Sejumlah warga menerangkan, ini merupakan kenyataan pahit yang harus ditelan (oleh pemberontak). Selama sekitar setahun, ujar warga, komunitas di sebelah barat Damaskus itu dihujani tembakan oleh pasukan pemerintah. Bahkan, militer Assad yang menjaga pos penjagaan tak mengizinkan suplai makanan, air bersih, dan bahan bakar guna menekan warga yang anti-pemerintah. "Akibat blokade tersebut, setidaknya dua perempuan dan empat anak meninggal akibat kelaparan dan menderita sakit pada September 2013," kata para aktivis.

Kesepakatan yang dicapai, selain mengibarkan bendera Suriah, pemberontak juga harus menyerahkan senjata berat mereka dan mengirimkan daftar warga Moadamiyeh yang tinggal di kota tersebut.

"Kondisi seperti ini sangat menyakitkan kami, sampai-sampai kami mengibarkan bendera (Suriah), sebab tak satu pun yang membantu kami, tidak ada yang mengulurkan tangan mereka kepada kami," kata seorang warga Moadamiyeh yang menyebut namanya sebagai Ahmad. "Kami siap menyelamatkan hidup anak-anak akibat kelaparan. Tidak ada makanan di Moadamiyeh. Selama tiga bulan, bahkan tidak ada sebutir beras di sana."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anggota badan legislatif Suriah, George Nakhleh, mengatakan, pemberontak telah menyerahkan senjata beratnya. Selanjutnya, warga setempat membentuk kelompok-kelompok bersenjata untuk melindungi kota mereka. Dia mengatakan angkatan bersenjata tidak akan masuk ke kota tersebut, namun akan mengawalnya dari luar.

"Angkatan bersenjata akan melindungi Moadamiyeh, tetapi dari dalam kota, warga sendiri yang akan melakukannya. Mereka akan membawa senjata dan mendirikan pos penjagaan guna mencegah orang asing yang datang dari seluruh dunia masuk untuk menghancurkan negeri kami," ujar Nakhleh dalam sebuah wawancara dengan televisi berbasis di Lebanon, Al-Mayadeen.

Dia menambahkan, lembaga pemerintah perlahan-lahan akan kembali normal bekerja dan seluruh pintu gerbang dibuka untuk menerima pasokan makanan dan kebutuhan lainnya agar kota kembali normal.

AL ARABIYA | CHOIRUL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

Bahrun Naim saat menjalani sidang kepemilikan amunisi di Pengadilan Negeri Solo, Jawa Tengah, pada 9 Juni 2011. Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menyatakan Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo alias Bahrun Naim diduga berada di balik serangan teror bom Sarinah di jalan MH Thamrin, Jakarta. ANTARA/DOK SOLOPOS/Dwi Prasetya
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.


Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Bana al-Abed dengan ibunya, Fatemah, di dekat Bryant Park di New York. nytimes.com
Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.


Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Relawan medis White Helmet. middleeasteye.net
Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal


Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Sejumlah pengungsi Suriah berada di sekitar puing-puing kamp yang terbakar di kota Bar Elias, lembah Bekaa, Lebanon, 4 Juli 2017. REUTERS/Hassan Abdallah
Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.


Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Duta Besar RI untuk Suriah Djoko Harjanto menyerahkan dua ambulans sumbangan dari rakyat Indonesia kepada rakyat Suriah, 26 Juli 2017. KBRI Damaskus
Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah


Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Seorang petugas berada dalam satu ruangan di rumah sakit bawah tanah Suriah. thesun.co.uk
Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah


Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Ratusan potongan tangan manekin berserakan di depan gerbang Kedutaan Rusia di London, Inggris, 3 November 2016. Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap serangan yang dilancarkan Rusia di Aleppo, Suriah. REUTERS
Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.


Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Pro-Assad dan oposisi berkelahi saat debat di televisi. independent.co.uk
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah


Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Seorang petugas berusaha menyelamatkan anak yang terkena serangan gas yang diduga beracun kota Khan Sheikhoun, Idlib, Suriah, 6 Maret 2017. Sekitar 100 orang tewas dan lebih dari 350 lainnya menderita sakit akibat serangan gas tersebut. Social Media Website via Reuters TV
Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.


Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Roba Al-Hajli, jurnalis pro-Assad yang dikeluarkan dari gedung PBB di Genewa. english.alarabiya.net
Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.