TEMPO.CO, Yogyakarta - Para kusir Andong di Jalan Malioboro boleh jadi senang tapi sekaligus gerah dengan membeludaknya wisatawan yang menghabiskan liburan panjang di Yogyakarta. Senang karena banyak permintaan wisatawan untuk keliling kota, tapi juga kesal lantaran macet.
“Dari Malioboro sampai Keraton saja bisa makan waktu setengah jam lebih kalau macet seperti ini. Jadi, ada tarif tambahan untuk macet di jalan karena waktunya di jalan jadi lama sekali,” kata Wagiman, 64 tahun, kusir Andong yang biasa mangkal di pangkal Jalan Malioboro, kepada Tempo, Sabtu, 28 Desember 2013.
Wagiman menambahkan, pada hari normal, waktu tempuh Malioboro menuju Keraton Yogya yang berjarak kurang dari 2 kilometer itu hanya butuh waktu sekitar sepuluh menit.
Tarif berkendara dengan andong pada musim libur panjang seperti ini, kata Wagiman, berkisar Rp 75 ribu hingga Rp 85 ribu. Tarif itu untuk rute dari Malioboro-Keraton-pusat kaos di Jalan Rotowijayan-melintasi pusat Bakpia Patuk dan kembali lagi ke Malioboro. Pada hari biasa, tarif andong untuk berkeliling sekitaran Malioboro mentok di angka Rp 60 ribu. Dengan catatan pandai menawar.
Wagiman mengaku kemacetan itu juga menambah rezeki bagi para kusir yang jumlahnya sekitar 100 di Malioboro. Jasa mereka dipakai wisatawan untuk transportasi menuju hotel tempat menginap. “Soalnya, bis umum jadi jarang lewat, takut terjebak macet,” kata Wagiman, yang dalam sehari saat ramai bisa mengangkut delapan kali jalan itu.
PRIBADI WICAKSONO
Berita lain:
Pejabat Makin Enak, Berobat ke Luar Negeri Gratis
Incar Messi, PSG Siap Pecahkan Rekor Transfer
Ular Piton Bunuh Satpam Hotel Mewah di Bali
Risma Tandatangani UMK Rp 2,31 Juta
Suara Kunci Tatu Chasanah Kuasai Golkar Banten