TEMPO.CO , Jakarta - Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Berencana menambah sekitar 12 jumlah trayek Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway dari daerah di sekitar Ibu Kota. "Rencananya setiap bulan kami membuka trayek baru hingga akhir 2014," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono di Jakarta, Jumat, 27 Desember 2013.
Hari ini Dinas Perhubungan secara resmi mengoperasikan APTB jurusan Poris Plawad-Pulo Gadung. Trayek ini menjadi APTB ke-13 yang sudah beroperasi di Jakarta. "Dengan penambahan trayek baru, kami berharap warga luar Jakarta, seperti Bogor, Depok, Bekasi, dan Tangerang akan memanfaatkan transportasi massal, sehingga kendaraan pribadi yang masuk Jakarta bisa berkurang," Udar menuturkan.
Saat ini sudah ada 12 rute APTB yang beroperasi, yakni jurusan Bekasi-Pulo Gadung, Poris Plawad-Tomang, Ciputat-Kota, Cibinong-Grogol, Bogor-Rawamangun, Bekasi-Tanah Abang, Bekasi-Bundaran HI, Bogor-Blok M, Cileungsi-Blok M, Bogor-Tanah Abang, dan Bogor-Tanjung Priok.
Berdasarkan catatan Dinas Perhubungan, setiap hari sekitar 3,6 juta orang dari daerah sekitar Jakarta masuk ke Ibu Kota, dengan total perjalanan per hari mencapai 6,9 juta. Dari jumlah itu, 1,1 juta orang berasal dari wilayah Tangerang, 1,3 juta orang dari Bekasi, dan 1,1 juta lainnya dari wilayah Bogor dan Depok. Adapun sebanyak 1,9 juta kendaraan asal wilayah Bodetabek masuk ke DKI Jakarta setiap harinya sehingga menambah beban lalu lintas di wilayah Ibu Kota.
"Sistem APTB ini memang ditujukan untuk mengangkut penumpang dari wilayah di luar Jakarta," kata Udar. Dengan adanya moda transportasi ini orang-orang punya pilihan transportasi massal selain kereta rel listrik. "Keunggulan APTB adalah fasilitasnya yang seperti bus Transjakarta, dan terintegrasi dengan busway." Dengan begitu, dia menjelaskan, para penumpang APTB bisa berpindah ke bus Transjakarta tanpa harus membayar lagi.
Pada Januari 2014 nanti rencananya Dinas Perhubungan akan mengoperasikan APTB jurusan Cikarang-Pulo Gadung. Jumlah armada APTB yang beroperasi di Jakarta saat ini baru sebanyak 133 unit bus. "Hingga akhir 2014, kami menargetkan jumlahnya naik 2 kali lipat." Hal ini, Udar mengatakan, akan mengoptimalkan busway di Jakarta. "Yang pakai busway jadinya bukan hanya bus Transjakarta."
Keberadaan APTB pun, kata Udar, tidak akan mengganggu operasi bus reguler di jurusan yang sama. "Karena operator yang mengelola trayeknya sama, mereka hanya memindahkan armada bus reguler menjadi bus terintegrasi busway."
PRAGA UTAMA