TEMPO.CO, Medan - Helikopter carteran Rumah Sakit Efarina Etaham milik Bupati Simalungun Jopinus Ramli (J.R.) Saragih yang jatuh di sekitar Rumah Sakit Efarina Etaham di Jalan Jamin Ginting, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Senin, 30 Desember 2013, ternyata tidak melaporkan akan terbang dari Berastagi ke Otoritas Air Navigasi Bandara Kualanamu.
General Manajer Air Navigasi Bandara Kualanamu, Susanto, kepada Tempo mengatakan, heli nahas itu hanya melapor pada Ahad, 29 Desember 2013, pukul 07.49 WIB akan terbang dari Bandara Kualanamu menuju Simalungun. "Dari Simalungun menuju Berastagi dan kembali lagi pagi tadi dari Berastagi ke Simalungun, tidak ada laporan ke Air Navigasi," kata Susanto kepada Tempo, Senin, 30 Desember 2013.
Heli yang membawa sejumlah karyawan rumah sakit milik J.R. Saragih itu jatuh sesaat setelah lepas landas dari RS Efarina Etaham sekitar pukul 10.20 WIB karena menabrak tiang listrik di depan rumah sakit. "Satu orang tewas bernama Jorang Simanjorang, staf RS Efarina," kata Kepala Polsek Berastagi Komisaris J.M. Sagala kepada Tempo, Senin, 30 Desember 2013.
Helikopter nahas itu, menurut Sagala, berisikan tiga penunpang ditambah pilot dan satu teknisi. "Ada lima orang di dalam heli Azuma Jenis PK PDL nahas itu. Pilotnya, Budi Indra alias Beni, warga Jakarta, selamat. Adapun teknisi bernama Arif Setiawan luka berat dan sedang dirawat di RS Efarina saat ini," kata Sagala.
Adapun Bupati J.R. Saragih yang dihubungi Tempo melalui telepon selularnya tidak menjawab. Pesan singkat yang dilayangkan Tempo juga belum dibalasnya hingga berita ini ditulis. Saat ini lokasi terjatuhnya heli, menurut Kompol Sagala, dijaga polisi. Sedangkan empat penumpang selamat mendapat perawatan, yakni Budi Indra alias Beni, merupakan pilot heli nahas itu, Arif Setiawan (teknisi), Yahya Sembiring (Komisaris RS Efarina), dan Nilawati Ginting (karyawan RS Efarina).
SAHAT SIMATUPANG
Berita lain:
Haul Gus Dur, Butet Mengolok-Olok Prabowo?
Sutarman: Ucapan Gus Dur Manjur
Kisah Rhoma Irama Lolos dari Pembunuhan
Kata Rhoma, Jokowi yang Mengajaknya Duet
Kebun Binatang Surabaya Terkejam di Dunia
Atut Chosiyah Bertahan di Paviliun Cendana
Dampak Merger Axis-XL bagi Negara Versi Tifatul