Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Afrika Timur Akan Kirim Militer ke Sudan Selatan  

image-gnews
Tentara SPLA menaiki truk di Juba, Sudan Selatan (21/12). Mediator diupayakan antara presiden Sudan Selatan untuk mencegah membesarnya pertempuran yang dapat menjadi perang etnis sipil. REUTERS/Stringer
Tentara SPLA menaiki truk di Juba, Sudan Selatan (21/12). Mediator diupayakan antara presiden Sudan Selatan untuk mencegah membesarnya pertempuran yang dapat menjadi perang etnis sipil. REUTERS/Stringer
Iklan

TEMPO.CO, Juba - Presiden Uganda Yoweri Museveni mengatakan negara-negara Afrika Timur siap membantu pemerintah Sudan Selatan untuk melumpuhkan pemberontak Sudan Selatan jika pemberontak menolak tawaran gencatan senjata. Kelompok pemberontak dipimpin oleh Riek Machar, bekas Wakil Presiden Sudan Selatan. Kesepakatan itu telah dibuat di Nairobi, Kenya. "Kami (negara-negara regional) memberi Riek waktu empat hari untuk merespons dan jika tidak kami akan menangkapnya," kata Museveni kepada wartawan di Juba, ibu kota Sudan Selatan, Senin, 30 Desember 2013.

Negara-negara Barat dan negara tetangga khawatir konflik akan mempengaruhi keamanan di perbatasan. Mereka mendesak kedua belah pihak meletakkan senjata dan memulai pembicaraan perdamaian pada 31 Desember. Desakan itu diprakarsai Menteri Luar Negeri Ethiopia Tedros Adhanom dan Museveni. (Baca: Pemberontak Sudan Selatan Dekati Kota Bor)

Sementara itu, pertempuran antara suku Dinka--simpatisan Presiden Sudan Selatan Salva Kiir--dan suku Nuer--pendukung Riek--masih terus berkecamuk. Lebih dari 1.000 orang telah tewas sejak bentrokan meletus di Juba, 15 Desember lalu. White Army--terdiri atas pemuda Nuer yang menggunakan abu putih di tubuh mereka--menuding pemerintah yang memulai pertempuran. Kelompok ini membawa parang, tombak, dan senapan. Juru bicara White Army Philip Aguer membantah perang itu dikendalikan oleh Riek. "Kami akan menyerang," katanya.  

Menteri Informasi Michael Makuei kepada Reuters mengatakan warga sipil telah melarikan diri dari kota. Mereka menyeberangi sungai dan rawa-rawa. Pada 1991, milisi Nuer membantai suku Dinka di Bor selama pertempuran antaretnis. Perang saudara itu meninggalkan luka, dan para korban menjadi penerima bantuan PBB terbesar saat itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wali Kota Bor Nhial Majak Nhial mengatakan dia mendesak warga sipil untuk melarikan diri dari Bor ketika White Army mendekat. "Mereka sangat kejam, membunuh, membakar rumah, dan menyembelih warga sipil," katanya.  

Kerusuhan di Sudan Selatan dan ketidakstabilan di Libya mendorong harga minyak menjadi US$ 113 per barel. Sudan Selatan memiliki cadangan minyak terbesar ketiga di sub-Sahara Afrika setelah Nigeria dan Angola.

REUTERS | EKO ARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Putus Hubungan dengan Qatar, Kepentingan Yaman Diwakili Sudan

21 Juni 2017

Omar Al-Bashir. AP/Abd Raouf
Putus Hubungan dengan Qatar, Kepentingan Yaman Diwakili Sudan

Sudan sepakat menerima permintaah Yaman.


Amnesty: Sudan Selatan Bakar 2.000 Rumah Penduduk

1 April 2017

Seorang wanita membawa jerigen berisikan air setelah mengisinya di sungai saat akan kembali ke rumahnya di Torit, Sudan Selatan, 9 Maret 2017. (Mackenzie Knowles-Coursin/UNICEF via AP)
Amnesty: Sudan Selatan Bakar 2.000 Rumah Penduduk

PBB mengkategorikan pembakaran rumah penduduk sebagai genosida.


TNI Gelar Festival Layang-layang di Sudan

27 Februari 2017

Sekelompok pemuda berusaha mendaratkan layang-layang tradisional Janggan dalam Festival Layang-Layang Bali ke-38 di Pantai Padanggalak, Denpasar, Bali, 24 Juli 2016. Layang-layang tradisional Bali memiliki tiga jenis bentuk yaitu, Bebean atau ikan, Janggan atau naga dan Pecukan atau daun. TEMPO/Johannes P. Christo
TNI Gelar Festival Layang-layang di Sudan

Festival tersebut bertujuan menghibur para pelaksana misi perdamaian di Sudan di sela kegiatan rutin.


Penyelundupan Senjata di Sudan, Polisi RI Bakal Dipulangkan  

21 Februari 2017

Wakil Menteri Luar Negeri RI Abdurrahman M. Fachir dalam penutupan Bali Democracy Forum VIII di Nusa Dua, Bali, 11 Desember 2015. (Foto: Fasmed Kemlu)
Penyelundupan Senjata di Sudan, Polisi RI Bakal Dipulangkan  

Wakil Menlu Abdurrahman Fachir memastikan polisi RI yang dituduh menyelundupkan senjata di Sudan akan dipulangkan.


Perampokan Sapi, Ribuan Orang Tewas di Sudan Selatan

5 Februari 2017

Seorang pria suku Dinka memegang senapan AK 47 buatan Rusia di depan sapi-sapinya di kamp penggembala ternak di Rumbek, ibukota Negara bagian Lakes, Sudan, 14 Desember. REUTERS/Goran Tomasevic
Perampokan Sapi, Ribuan Orang Tewas di Sudan Selatan

Kekerasan melanda desa-desa, perempuan diculik dan dibunuh.


Keamanan Terkendali, Sudah Selatan Tolak Pasukan PBB

13 Januari 2017

Dua orang anak Selatan Sudan bermain di tempat pengungsian di desa Congolese, provinsi Orientale, Kongo, 12 November 2016. REUTERS/Aaron Ross
Keamanan Terkendali, Sudah Selatan Tolak Pasukan PBB

Menurut Menteri Pertahanan Kuol Manyang Juuk, Sudan Selatan memang sudah tak perlu lagi pasukan PBB untuk melindungi pasukan regi


Tanpa Dakwaan, Sudan Bebaskan 6 Mahasiswa  

21 Juni 2016

Warga meneriakkan slogan dalam aksi protes terhadap sampul majalah Charlie Hebdo yang menampilkan kartun Nabi Muhammad di Khartoum, Sudan, 16 Januari 2015. ASHRAF SHAZLY/AFP/Getty Images
Tanpa Dakwaan, Sudan Bebaskan 6 Mahasiswa  

Para mahasiswa itu dicokok saat berlangsung kerusuhan di Univeritas Khartum yang melibatkan mahasiswa dan pasukan keamanan.


PBB: Perempuan Dijadikan Upah Seks Milisi di Sudan

12 Maret 2016

Wanita dari etnis Nuer kembali ke desa mereka setelah berjalan sepanjang hari melalui jalan berlumpur dan tergenang air untuk menjual tas arang bagi pengungsi di kamp Misi PBB, Bentiu, Sudan Selatan, 20 September 2014. (AP/Matthew Abbott)
PBB: Perempuan Dijadikan Upah Seks Milisi di Sudan

Pemerintah Sudan Selatan menolak militernya menjadikan warga sipil sasaran serangan, namun berjanji akan melakukan invstigasi.


Kecelakaan Pesawat, Bayi Ini Satu-satunya Korban Selamat

7 November 2015

Nyloak Tong, seorang gadis berusia empat belas bulan yang berhasil selamat dari kecelakaan pesawat kargo setelah take-off di dekat bandara Juba. stuff.co.nz
Kecelakaan Pesawat, Bayi Ini Satu-satunya Korban Selamat

Bayi perempuan itu ditemukan ketika pasukan keamanan dan wartawan tengah berusaha mencari kotak hitam


Kecelakaan Pesawat di Sudan Selatan, 41 Tewas  

4 November 2015

Tim investigasi melihat puing badan pesawat kargo buatan Rusia yang hancur usai jatuh di dekat Juba di Sudan, 4 November 2015. REUTERS
Kecelakaan Pesawat di Sudan Selatan, 41 Tewas  

Cuaca buruk menyulitkan petugas mencari korban lainnya.