TEMPO.CO, Magetan--Slamet, warga Dusun Gilir, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan, Jawa Timur yang tubuhnya dipenuhi benjolan daging atau Neurofibroma, akan menjalani operasi untuk kedua kalinya. "Tadi siang, kami bawa ke Rumah Sakit Umum dr Sayidiman, Magetan. Oleh dokter spesialis kulit akan dirujuk ke Malang," kata Suwadji, adik kandung Slamet, Selasa, 31 Desember 2013.
Namun Suwadji tidak bisa langsung membawa kakaknya ke Malang. Sebab, kartu keluarga pria berusia 59 tahun itu tidak ikut dibawa ke RSUD dr Sayidiman. Karena itu, pihak keluarga berencana membawa Slamet ke RSUD dr Saiful Anwar, Malang pada Kamis, 2 Januari 2014 atau setelah libur tahun baru.
Kepala Dinas Kesehatan Magetan Harry Susanto mengatakan biaya pengobatan Slamet ditanggung oleh pemerintah. Sebab, ia telah terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). "Untuk pengobatannya bisa gratis, tapi akan muncul masalah baru untuk biaya hidup keluarga yang menunggu operasi," ujarnya.
Penderitaan Slamet mengundang iba sejumlah warga. Mereka membentuk grup di Facebook bernama "Wong Magetan Peduli (WMP)". Nanang Ari, salah seorang relawan WMP mengatakan, komunitas tersebut telah mengumpulkan biaya yang dibutuhkan keluarga Slamet, terutama biaya transportasi dan kebutuhan hidup selama operasi berlangsung. "Kalau untuk biaya pengobatan kan sudah ditanggung pemerintah," kata Nanang.
Slamet merupakan penderita Neurofibroma sejak belasan tahun lalu. Di sekujur tubuhnya dipenuhi benjolan daging. Penyakit yang dia derita menyebabkan aktitivasnya terganggu. Bahkan, untuk melihat ia harus menyingkap benjolan yang menutup kedua kelopak matanya.
NOFIKA DIAN NUGROHO