TEMPO.CO, Jakarta--Kepala Polisi Republik Indonesia Jenderal Polisi Sutarman bersama jajaran petinggi Polri meninggalkan lokasi penggerebekan teroris di Ciputat pada sekitar pukul 02.15. Kapolri langsung memasuki mobil dinasnya tanpa memberikan komentar kepada wartawan.
Berselang 15 menit kemudian, sebuah ambulans berplat nomor polisi bergerak menuju lokasi penggerebekan. Belum jelas apakah operasi penggerebekan tersebut telah selesai atau belum.
Sejak pukul 19.00 Selasan 31 Desember 2013, hingga hampir Rabu dini hari, 1 Januari 2014 tim Detasemen Khusus 88 Antiteror melakukan penggerebekan di sebuah rumah kontrakan di Jalan Ki Hajar Dewantoro, Gang Haji Hasan RT 04 RW 07, Kelurahan Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
Kepala Divisi Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar menjelaskan, penggerebekan rumah yang diduga dihuni 5 orang anggota kelompok teroris Nurul Haq ini berlangsung lama karena para terduga teroris melakukan perlawanan dengan melepaskan tembakan. Bahkan seorang anggota Densus 88 terluka terkena peluru yang ditembakan kelompok tersebut.
Sejak pukul 10.00 hingga pukul 02.00 dini hari pun, terdengar berkali-kali rentetan tembakan dan suara berdentum mirip suara ledakan bom. Boy menjelaskan, dari 5 orang anggota teroris, 2 di antaranya berhasil dilumpuhkan dan tewas di tempat.
PRAGA UTAMA
Terkait:
Teroris Ciputat, Polisi Menduga Ada Bahan Peledak
Densus 88 Tangkap Teroris Kelompok Santoso di Poso
Prio Ditangkap Diduga Terlibat Bom Kedubes Myanmar
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Bima
Terduga Teroris di Bekasi Diduga Jaringan Lamongan