TEMPO.CO, Purwokerto - Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian Republik Indonesia menggeledah rumah mertua Anton, 26 tahun, di Dusun Alasmalang, Kecamatan Kemranjen, Banyumas, Jawa Tengah. Anton adalah terduga teroris yang tertangkap, lalu menunjukkan persembunyian enam koleganya di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan.
"Densus menyita laptop, senjata api rakitan, sembilan peluru, dan tiga buah telepon genggam," kata Kepala Desa Alasmalang, Kecamatan Kemranjen Banyumas, Jalil, Rabu, 1 Januari 2014. Selain menyita barang, anggota Densus 88 juga menggiring tiga orang yakni mertua Anton, Bela Maubolang, 54 tahun; istri Anton, Shifa, 19 tahun; dan adik ipar Anton, Yahya, 20 tahun.
Jalil menjadi saksi penggeledahan dan penahanan itu. Dia menjelaskan, Anton menumpang di rumah itu selama satu tahun. Shifa sendiri dinikah siri oleh Anton. "Mereka di sini mengontrak rumah milik Fauzan yang merupakan kaki tangan Abu Dujana," katanya.
Jalil menambahkan, Bela berasal dari Timor Leste dan menikah dengan Kuriah, kakak Fauzan. Sejak Fauzan menghilang, rumah ditempati Bela dan keluarganya.
Menurut dia, Bela merupakan tokoh masyarakat yang aktif mengikuti kegiatan desa. Sedangkan Anton jarang bergaul dengan masyarakat dan tidak terdata sebagai warga setempat. "Kerjaannya tidak jelas dan sering ke warnet. Ia juga sering menghilang," katanya.
Anton ditangkap pada Selasa, 31 Desember 2013, di sebuah warnet di Dusun Tipar Alasmalang. Anton disebutkan merupakan buron pelaku pengeboman di Beji, Depok. Dia juga pernah belajar membuat bom dengan kelompok Badri yang ditangkap di Solo, dan kelompok Bojong.
Baca juga: Polisi Bilang Terduga Teroris Ciputat Adalah Perampok BRI
ARIS ANDRIANTO
Terpopuler
Kocak, Gaya Obrolan 'Gak Nyambung' SBY
Kebangetan, Pejabat Bisa Disogok Dolar Langka
Jelang Tahun Baru, Atut Sulit Tidur di Penjara
Diungkit soal Aburizal, Idrus Marham Pasang Badan