TEMPO.CO, Tasikmalaya - Pengasuh Pondok Pesantren Nurussalam menyatakan Anton, terduga teroris yang ditangkap di Banyumas, Jawa Tengah, bukan santrinya. "Tidak pernah dengar santri bernama Anton," kata Wakil Pimpinan Pondok Pesantren Nurussalam, Maksum Abdurrahman, saat ditemui di pesantrennya, Kamis, 2 Januari 2013.
Dia mengatakan, santri di pesantrennya berasal dari sejumlah provinsi di Tanah Air. Namun, dari semua santrinya, tak ada yang bernama Anton, terduga teroris Ciputat. "Santri dari Banyumas juga belum ada. Dari daerah sana baru ada dari Cilacap, Wanareja, Majenang," kata Maksum. Daerah yang disebutkan dia berdekatan dengan Banyumas.
Terkait pernyataan Kepolisian Daerah Metro Jaya yang menyebutkan Anton pernah latihan membuat bom di Nurussalam, Maksum belum mendengar berita itu secara langsung. Ia mengaku merasa dirugikan dengan pemberitaan itu. Maksum mempersilakan aparat datang langsung ke pesantrennya. "Silakan datang, sehingga tidak ada isu negatif tentang pesantren kami," ujarnya.
Sebelumnya, Kepolisian Daerah Metro Jaya menyatakan bahwa Anton, terduga teroris yang ditangkap di Banyumas, Jawa Tengah, pernah latihan membuat bom di Pondok Pesantren Nurussalam, Ciamis, Jawa Barat. Anton disebut-sebut masih satu kelompok dengan teroris yang ditembak mati di Tangerang Selatan.
CANDRA NUGRAHA
Terpopuler:
Makan Nikotin, Ulat Ini Mengusir Laba-laba
Telpon Cerdas untuk Kalangan Menengah
Peretas Pro-Suriah Sukses Bobol Akun Skype
Mereka yang Terkenal di 2013 Lantaran Internet