TEMPO.CO, Sampang - Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sampang, Jawa Timur, mencatat sepanjang 2013 jumlah tenaga kerja Indonesia asal daerah tersebut yang dipulangkan mencapai 1.046 orang. "TKI yang dipulangkan kebanyakan bekerja di Malaysia dan Arab Saudi," kata Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja, Dinsosnakertrans Sampang, Teguh Waluyo, Kamis, 2 Desember 2013.
Menurut Teguh, dari seribuan tenaga kerja asal Sampang, 926 di antaranya dipulangkan dari Malaysia karena berstatus ilegal. Mereka berangkat menggunakan jasa tekong atau penyalur gelap. Sedangkan sisanya, atau sebanyak 120 orang, dipulangkan oleh pemerintah Arab Saudi karena izin tinggalnya telah habis (overstay). "Kebijakan di Arab Saudi, yang overstay dipulangkan dulu selama enam tahun, baru boleh kembali lagi," ujarnya.
Melihat masih banyaknya warga Sampang menggunakan jasa tekong, kata Teguh, pemerintah daerah akan berusaha menggencarkan sosialisasi bahwa lebih menguntungkan menjadi TKI legal dibanding ilegal. Rumitnya pengurusan dokumen, kata dia, tidak bisa lagi dijadikan alasan lagi karena di Madura telah ada kantor imigrasi yang berkedudukan di Pamekasan. "Membekali diri dengan dokumen resmi jauh lebih aman," katanya lagi.
Teguh menambahkan, dibanding 2012, jumlah TKI ilegal yang dipulangkan mengalami penurunan. Pada 2012, kata dia, tenaga kerja yang disuruh balik ke Sampang mencapai 1.345 orang.
Ahmat Rofiq, TKI ilegal asal Kecamatan Kedungdung, mengaku sebenarnya ingin berangkat secara resmi. Namun, karena orang yang mengajaknya bekerja di Malaysia dulunya berangkat secara ilegal, dirinya pun ikut menjadi TKI ilegal. "Orang Madura kalau merantau itu pasti ikut orang yang lebih dahulu merantau. Kalau yang diikuti ilegal, maka yang diajak pasti turut ilegal," kata Rofiq.
MUSTHOFA BISRI
