TEMPO.CO , Jakarta - Pengamat Teroris Noor Huda Ismail mengatakan terduga teroris yang digerebek di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, adalah teroris generasi baru. Menurut dia, jenis rekrutmen yang dilakukannya juga diawali dari debat di salah satu situs jejaring sosial.
"Proses rekrutmen mereka sangat instan, sehingga loyalitas mereka pun sangat kurang," kata Noor, Rabu, 1 Januari 2013.
Noor mengatakan, anggota terduga teroris di Ciputat itu merupakan gabungan dari tiga kelompok terbesar yang mengatasnamakan Mujahidin. "Pertama itu Abu Roban, Abu Omar, dan Sigit Indrajit," ujarnya. Dugaan itu didasarkan atas temuan barang bukti di lokasi kejadian.
"Abu Roban dan Abu Omar itu kan motifnya pendanaan, sedangkan kelompok Sigit adalah persenjataan," ujar Noor (lihat: Polisi: Teroris Ciputat Adalah Perampok BRI). "Nah, dari barang bukti kan ada uang, dan senjata, itu kan sudah membuktikan bahwa mereka ini adalah gabungan rekrutmen dari ketiga kelompok itu."
Noor juga mengatakan, keterkaitkan teroris ini dengan bom vihara Ekayana adalah bentuk dari perpanjangan tangan kelompok Sigit. "Karena ideologis dia (Sigit) adalah balas dendam terkait seragan terhadap Rohingya di Myanmar." (lihat: Tiga Puluhan Vihara Jadi Target Pengeboman).
REZA ADITYA
Berita sebelumnya:
Komnas HAM: Teroris Ciputat Wajar Ditembak Mati
Kontrakan di Ciputat Disebut Safe House Abu Roban
Jaringan Teroris Ciputat Sampai ke Poso