TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Inspektur Jenderal Suhardi Alius meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika memblokir situs-situs yang memuat konten merakit bom. Sebabnya, doktrinasi pemahaman radikal di Indonesia masih berkembang pesat sehingga pemerintah harus menutup segala akses mereka.
“Konten merakit bom dengan metode sederhana masih bebas di Internet. Harusnya Kominfo memblokir konten-konten tersebut,” kata Suhardi saat dihubungi, Selasa, 2 Januari 2014. Ia menekankan konten perakitan bom atau upaya deradikalisasi harus segera diblokir agar masyarakat tidak menirunya.
Menurut Suhardi, upaya deradikalisasi di Indonesia mudah berkembang lantaran ideologi tersebut disusupkan melalui metode agamis. Ditambah, kelompok jaringan Abu Omar yang sekarang terpecah menjadi kelompok-kelompok kecil dan tidak menutup kemungkinan untuk merekrut anggota baru.
Tim Detasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri pada 31 Desember 2013 lalu menggerebek sebuah rumah kontrakan milik Zaenab yang dihuni teroris pimpinan Dayat Kacamata dari jaringan Abu Omar. Lokasi penggerebekan di Gang Haji Hasan RT 04/RW 07, Kelurahan Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan.
Setelah baku tembak sekitar 10 jam, akhirnya enam orang teroris tewas. Jenazahnya sekarang berada di Rumah Sakit Raden Said Sukanto atau RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Mereka adalah Daeng alias Dayat, Nurul Haq alias Dirman, Ozi alias Tomo, Rizal alias Hendi, Edo alias Ando, dan Amril. Kelompok ini merupakan pelaku penembakan polisi di Cirendeu, Ciputat, Pondok Aren, dan di depan gedung Komisi pemberantasan Korupsi.
Kelompok Abu Omar punya jaringan ke bawah sampai ke kelompok Abu Roban, Badri, dan Qodrat. Abu Omar ditangkap pada 4 Juli 2011 karena membawa belasan pistol dan senapan dari Filipina. Ia divonis 10 tahun penjara pada Mei 2012 dan ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta Timur.
Omar mempunyai murid yang sempat tampil sebagai pengganti, yaitu Abu Roban, Qodrat, dan Ahmad Sofyan. Setelah Omar ditangkap, Abu Roban tewas saat digerebek Densus 88 pada Mei 2013. Qodrat juga ditembak mati. Sedangkan Sofyan ditangkap dan kini ditahan di Cipinang. Sampai sekarang tinggal kelompok Jamil yang belum terlacak jalur operasinya. Pengikut jaringan Abu Omar banyak berkeliaran di pinggiran Jakarta. Mereka tersebar antara lain di Cengkareng, Ciledug, Ciputat, Pamulang (Tangerang Selatan), Depok dan Bojong Gede (Bogor).
LINDA TRIANITA
Berita Lainnya:
Kontrakan Teroris Ciputat, Safe House Abu Roban
Percaya Tidak Caleg Ini Sumbang Rp 2 M ke PKB?
Komnas HAM: Teroris Ciputat Wajar Ditembak Mati
Yoona SNSD Pacaran Dengan Lee Seung Gi
Indra Sjafri Akan Coret 6 Pemain Timnas U19