TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan penembakan yang terjadi di fly-over Galur, Jakarta Pusat, pada malam pergantian tahun berawal dari aksi saling ejek. Kejadian tersebut, kata dia, tak berkaitan dengan geng motor maupun upaya mengganggu jalannya perayaan tahun baru 2014.
"Penyebabnya murni karena kebut-kebutan dan saling ejek," kata Rikwanto di kantornya, Kamis, 2 Januari 2014.
Korban bernama Fadli, 24 tahun, terlibat aksi kebut-kebutan dengan pengendara sepeda motor yang berboncengan di daerah Pedongkelan, Jakarta Timur. Aksi saling susul yang diselingi dengan adu badan sepeda motor itu tetap berlanjut hingga ke Jalan Letjen Suprapto, Jakarta Pusat.
Setibanya di persimpangan lampu lalu lintas Galur, Rikwanto berujar, emosi penumpang yang dibonceng terpancing. Ia turun dari sepeda motor dan menghampiri Fadli. "Keduanya terlibat cekcok," kata dia.
Pelaku kemudian menembak Fadli. Akibatnya, warga Pondok Ungu Permai, Bekasi Utara, ini menderita luka tembak di bagian perut sebelah kiri. Berdasarkan keterangan saksi, ia mengatakan, pelaku langsung menuju arah Kemayoran.
Polisi kini masih mencari pelaku penembakan yang sempat dicatat nomor polisi kendaraannya itu. "Penyidik juga masih menyelidiki proyektil pelurunya," kata Rikwanto.
LINDA HAIRANI
Berita Lainnya
Teroris Digerebek, Densus Sita Senjata di Bogor
Tangerang Selatan Favorit Persembunyian Teroris?
Instruksi Jokowi PNS Naik Angkutan Umum Diragukan
Mulai 6 Januari, Terminal Lebak Bulus Ditutup
Perlu Ada Polres di Tangerang Selatan