TEMPO.CO, Jakarta - Perencana keuangan dan dewan pembina komunitas @SedekahHarian, Ahmad Gozali mengakui ada kesalahan dalam mencantumkan harga bagi yang ingin menitipkan doa. "Sekali lagi saya akui keteledoran saya yang tidak melakukan crosscheck secara mendalam krn terburu-buru sblm keberangkatan ke Turki," kata Ahmad Gozali dalam akun Twitternya.
Program #TitipDoaBaitullah dikecam gara-gara menetapkan tarif bagi yang ingin didoakan Gozali selama umroh. Setiap orang memberikan sedakah minimal Rp 100 ribu. "Ide awalnya adalah, jadilah donatur kami, akan kami doakan selalu, bahkan sampai ke Tanah Suci," tulis Gozali. "Namun, konsep ini tidak sempurna."
Gozali menambahkan sebagian orang menginginkan untuk didoakan secara khusus di tempat dan waktu yang khusus pula. Program sedekah harian, kata Gozali, memberi kesempatan donatur menitipkan doa kepadanya yang sedang berada di Tanah Suci. "Nominal tersebut tadinya dimaksudkan sebagai contoh bagi donatur baru dan untuk memudahkan identifikasi program sedekah yang diadakan."
Gozali juga meyakinkan bahwa posisinya kini sedang di Mekah. Ia menjawab keraguan beberapa orang sempat mempersoalkan posisinya yang tertera di Twitter lewat geotagging. "Jadi, ini bukan penipuan, ya."
Program Sedekahharian menuai kecaman di ranah Twitter. Akun @Sam_Ardi misalnya berkicau, "Apa hubungan doa & minta transferan 100 rebu?" Akun @ravikafifi juga mencuit, "Cari sedekah apa cari duit." Pun akun @pakd1k berkomentar, "Kok bayar ??? Hmmmmmm." (Lihat juga: Tawaran Titip Doa Berbayar Dikecam)
YANDI
Baca juga:
60 Aliran Kepercayaan di Jawa Tengah Musnah
Gamawan: Pemeluk Kepercayaan Kan Tetap Beragama
Jakatarub Kecam Intimidasi Peringatan Asyura
Survei: Anak Muda Inggris Tak Percaya Umat Muslim