TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi inflasi sebesar 0,55 persen pada Desember 2013. Dengan demikian, inflasi tahun kalender (year on year) sepanjang 2013 terhitung 8,38 persen. “Inflasi komponen inti 0,45 persen, dan inflasi inti year on year 4,98 persen,” kata Kepala BPS Suryamin dalam konfrensi pers di kantornya, Kamis, 2 Januari 2014.
Menurut Suryamin, inflasi tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan, dengan andil 0,20 persen. Sedangkan dari makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau inflasi tercatat sebesar 0,12 persen. Sementara perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar memiliki andil sebesar 0,10 persen.
“Sandang 0,01 persen, kesehatan 0,01 persen. Pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,01 persen. Sedangkan transport, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,10 persen,” katanya.
Suryamin menambahkan, inflasi yang terjadi pada Desember 2013 tidak jauh berbeda dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari Indeks Harga Konsumen (IHK) di 66 kota, 61 kota mengalami inflasi, sisanya deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manado, yakni sebesar 2,69 persen. Sedangkan inflasi terendah tercatat ada di Palembang dan Tangerang, yaitu sebesar 0,04 persen.
Adapun inflasi menurut komponen pada komponen inti berandil 0,27 persen. Sedangkan andil dari komponen harga yang diatur pemerintah sebesar 0,10 persen. “Inflasi Desember pada harga yang diatur pemerintah 0,52 persen,” katanya. Suryamin mengatakan, kenaikan tarif dasar listrik sudah mulai memberikan pengaruh pada inflasi Desember 2013.
ANGGA SUKMA WIJAYA