TEMPO.CO, Pyongyang - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, bertekad untuk terus memperkuat kemampuan pertahanan militer dalam pidato tahun baru 2014. “Kita harus terus menyalurkan upaya yang besar untuk membangun kemampuan pertahanan militer negeri ini,” kata Kim dalam sambutan yang merupakan pidato kenegaraan Korea Utara.
“Memperkuat kemampuan pertahanan adalah hal yang paling penting dalam urusan negara, martabat, kebahagiaan dan perdamaian rakyat tergantung pada persenjataan yang kuat,” kata Kim, dalam penampilannya yang langka terjadi.
Selama Kim berpidato, stasiun televisi pemerintah menayangkan gambar gedung yang tertutup salju. Tidak jelas apakah pemimpin Korea Utara itu berpidato di depan penonton. Sesekali pidatonya ditingkahi tepuk tangan monoton dan ritualistis.
Pidato itu merupakan yang kedua kali sejak Kim Jong Un berkuasa menggantikan sang ayah, Kim Jong-il, Desember 2011.
Kim Jong-il sendiri tidak pernah menyampaikan pesan tahun baru secara langsung. Pemerintah Korea Utara hanya mengeluarkan pernyataan dalam bentuk tajuk bersama surat kabar partai, militer dan milisi pemuda.
Dalam pidato tahun baru 2014, Kim Jong Un juga mengecam latihan militer bersama Korea Selatan dan Amerika Serikat. Dia mengancam bentrok militer di Semenanjung Korea bisa menyebabkan “bencana nuklir yang mematikan” dan “Amerika Serikat tidak akan aman lagi.”
Amerika Serikat, yang membantu Korea Selatan melawan Korea Utara dalam Perang Korea 1950-1953, masih mempertahankan 28.500 pasukan di Korea Selatan.
YONHAP | NATALIA SANTI