Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Musharraf Dilarikan ke Rumah Sakit Akibat Masalah Jantung

image-gnews
Pervez Musharraf. REUTERS/Mohammad Abu Omar
Pervez Musharraf. REUTERS/Mohammad Abu Omar
Iklan

TEMPO.CO, Islamabad - Bekas Panglima Angkatan Bersenjata Pakistan, Pervez Musharraf, dilarikan ke rumah sakit. Jantungnya diduga bermasalah saat menuju pengadilan untuk mendengarkan tuntutan kepadanya ihwal pengkhianatan terhadap negara.

Pria 70 tahun itu dipanggil ke pengadilan kejahatan khusus di Islamabad, Kamis, 2 Desember 2013, setelah dua kali gagal hadir lantaran mendapat ancaman keamanan. Tim Musharraf mengatakan, tuduhan terkait dengan kebijakan darurat yang ditetapkannya pada November 2007 bermotif politik. Hal tersebut disampaikan pengacara Musharraf guna menantang tiga hakim yang mengadili kliennya. (Baca:Pervez Musharraf Akan Kembali ke Pakistan)

Jan Muhammad, pejabat senior kepolisian, mengatakan di pengadilan Islamabad, Musharaf menderita sakit ketika dalam perjalanan menuju pengadilan di bawah pengawasan ketat. "Beliau dilarikan ke Armed Forces Institute of Cardiology setelah mengalami masalah jantung," kata Muhammad.

Seorang pembantu Musharraf yang dihadapkan pada sejumlah kasus kejahatan semasa berkuasa pada 1999-2008 kepada kantor berita AFP sebagaimana dilansir Al-Jazeera, Kamis, 2 Desember 2013, menyebutkan bahwa "(Kesehatan) Sang Jenderal dalam keadaan buruk."

Imtiaz Tyab, koresponden Al-Jazeera, melaporkan dari Islamabad, "Musharraf menjalani perawatan instensif di rumah sakit." Dia melanjutkan, "Sebelumnya, dia menolak meninggalkan kediamannya. Faktanya, dia sekarang dilarikan ke rumah sakit, mungkin kondisinya (kesehatannya) sangat serius."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, pada Kamis, 2 Desember 2013, pengacara Musharraf tampak meninggalkan ruang sidang karena merasa keselamatannya terancam dan mendapat pelecehan. Anwar Mansoor Khan, salah satu pengacara bekas jenderal itu, mengatakan dia mendapat ancaman di pengadilan dan tak bisa tidur semalaman sebelum ke pengadilan. (Baca:Musharraf Didakwa Membunuh Bhutto)

"Saya benar-benar telah mendapatkan ancaman dari pukul 01.00 (waktu setempat) hingga pukul lima pagi. Ada seseorang memukul-mukul pintu saya dan membunyikan bel (rumah)," kata Khan di pengadilan. Ketika hakim menanyakan, siapa yang mengancamnya, Khan menjawab, "Pemerintah."

AL JAZEERA | CHOIRUL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Guru perempuan Pakistan mencoba senjata laras panjang saat mengikuti latihan selama dua hari oleh polisi di Peshawar Pakistan, 27 Januari 2015. Pakistan telah memberikan izin bagi guru untuk membawa senjata api karena serangan Taliban pada Desember lalu. AP/Mohammad Sajjad
Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.


Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif. REUTERS/Mian Khursheed
Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.


Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Maryam, putri Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif terganjal skandal fontgate alias warisan palsu untuk sembunyikan dugaan keterlibatan dalam Panama Papers. News.com.au
Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter


Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.


Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Ilustrasi bom. Boards.ie
Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.


Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Sebanyak 120 orang tewas terbakar akibat tanker minyak terbakar di Bahawalpur. pakistantoday.com.pk
Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.


Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Sxc.hu
Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.


Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Hamza, putra Osama bin Laden. dailymail.co.uk
Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.


India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

Hindraf meminta badan PBB untuk bertindak terhadap Zakir Naik. freemalaysiatoday.com
India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.


Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pasukan anti-teror saat berlatih penanggulangan terorisme di SMA Elizabeth, Peshawar, Pakistan, 2 Februari 2016. Terdapat informasi intelijen 13 militan Taliban dari Afghanistan merencanakan serangan bunuh diri di sekolah-sekolah Pakistan. REUTERS/Fayaz Aziz
Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.