TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Myanmar Thein Sein mendukung amandemen konstitusi warisan pemerintahan Junta. Salah satunya mempermudah persyaratan maju calon presiden sehingga pemimpin oposisi, Aung San Suu Kyi, memiliki peluang.
"Saya percaya bahwa konstitusi yang sehat harus diubah dari waktu ke waktu untuk memenuhi kebutuhan nasional, ekonomi, dan sosial masyarakat kami," katanya dalam pidato yang diterbitkan dalam bahasa Inggris, "New Light of Myanmar", Kamis, 2 Januari 2014.
Thein Sein adalah seorang bekas jenderal yang telah mendapatkan pujian internasional atas reformasi dramatis sejak ia menjadi presiden pada 2011. Dia mengubah sejumlah aturan lebih demokratis dan terbuka kepada dunia internasional.
Dia mendukung amandemen pada ketentuan yang mengecualikan siapa saja yang memiliki pasangan atau anak-anak warga asing di luar negeri maju menjadi presiden. Klausul ini secara luas diyakini menyasar Suu Kyi yang memiliki dua putra di Inggris. "Saya tidak ingin pembatasan yang dikenakan pada hak setiap warga negara untuk menjadi pemimpin negara," kata Thein Sein.