TEMPO.CO, Banyuwangi - Kepala Bagian Perlengkapan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Henik Setyorini, akan membebaskan lahan seluas 50 hektare untuk perluasan Bandara Blimbingsari di Kecamatan Rogojampi. "Pembebasan lahannya kami lakukan bertahap. Tahun ini disediakan anggaran Rp 5,5 miliar," kata dia kepada Tempo, Jumat, 3 Januari 2014.
Pembebasan lahan mengacu pada Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum. Prosesnya didahului oleh survei tim Provinsi Jawa Timur, konsultasi publik, dan penentuan harga oleh asessor yang ditunjuk Badan Pertanahan Nasional. Lahan yang dibebaskan saat ini berupa tanah pertanian.
Kepala Bandara Blimbingsari Andy Hendra Suryaka mengatakan perluasan bandara membutuhkan lahan 180 hektare. Saat ini lahan bandara baru mencapai 130 hektare. Perluasan bandara untuk mendukung perpanjangan landasan pacu dari 1.800 meter menjadi 2.250 meter pada 2015 mendatang.
Perluasan dan pembenahan bandara telah dimulai tahun ini. Pemerintah Banyuwangi dan Jawa Timur menggelontorkan Rp 40 miliar untuk pembangunan terminal penumpang. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan bandara akan disiapkan untuk lima operator penerbangan dengan kapasitas penumpang 250 ribu orang setahun.
Pemerintah Banyuwangi menunjuk arsitek Andramatin untuk merealisasikan bandara hijau dengan bahan baku kayu ulin bekas. "Konsepnya hemat energi, tidak banyak membutuhkan air conditioner (AC)," ujar Azwar.
Adapun pemerintah pusat mengalokasikan dana Rp 52 miliar untuk pengerasan landasan pacu, pengadaan alat pemadam kebakaran, serta penambahan kelengkapan navigasi dan menara air traffic control (ATC).
IKA NINGTYAS