TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Sutarman mengatakan pengejaran teroris Ciputat dilakukan sejak empat bulan lalu, yakni pada Agustus 2013. "Kejadian 4 Agustus 2013. Dari TKP, saya olah Tempat Kejadian Perkara. Saya menemukan bukti-bukti, mulai bukti sepeda motornya, kami kejar," kata bekas Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri ini di Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur, 3 Januari 2014.
Dari hasil penyelidikan itu, kata Sutarman, penyidik mendapatkan nama tujuh tersangka. "Kemudian kami menangkap Robi dan Anton di Banyumas," kata Sutarman yang baru menggantikan Jenderal Timur Pradopo ini.
Baca Juga:
Berdasarkan keterangan Anton, polisi kemudian memburu tersangka yang lain. Pengejaran itu sampai di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan (lihat: Begini Kronologi Penggerebekan Teroris Ciputat). "Selanjutnya kami menggerebek rumah di Ciputat itu," kata Sutarman. Kelompok ini diduga bertanggung-jawab atas kasus penembakan rentetan kasus penembakan terhadap polisi di Cirendeu, Ciputat, Pondok Aren, dan di depan gedung Komisi pemberantasan Korupsi.
Dalam penggerebekan yang berlangsung 31 Desember 2013 hingga 1 Januari 2014 itu, enam terduga teroris tewas tertembak. Berdasarkan hasil identifikasi, keenam orang itu adalah Daeng alias Dayat Hidayat, Nurul Haq alias Dirman, Oji alias Tomo, Rizal alias Teguh alis Sabar, Hendi, dan Edo alias Amril.
DAVID PRIYASIDHARTA
Terkait:
Ucapan Baasyir Soal JIL sampai Presiden Kafir
Cara Teroris Himpun Dana untuk Bom
Jubir Baasyir Anggap Kapolri Tak Paham Tadzkirah
Ketika Baasyir Bicara Demokrasi dan Aristotele