TEMPO.CO, Yogyakarta - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim mengatakan, Kementerian menargetkan semua sekolah negeri dan swasta di Indonesia bisa menerapkan kurikulum 2013 pada tahun ini. Dia optimistis target itu akan tercapai selama 2014. "Tahun lalu sebenarnya target kami ke banyak sekolah. Tapi, karena kekurangan dana, jadi hanya sedikit sekolah yang menerapkan," kata dia seusai membuka International Congress for School Effectiveness and Improvement (ICSEI) ke-27 di Hotel Ambarrukmo Yogyakarta pada Jumat, 3 Januari 2014.
Pemberlakuan kurikulum memang baru terbatas di sebagian kelas, yakni kelas 1, 2, 4, 5, 7, 8, 10, dan 11. Tapi tahapan ini sesuai dengan rencana Kemendikbud.
Musliar mengatakan, realisasi target penerapan kurikulum 2013 ke semua sekolah di Indonesia tahun ini akan menghabiskan anggaran lebih dari Rp 2 triliun. Sumber anggaran itu berasal dari kas pemerintah pusat dan setiap daerah. "Proporsi besaran dana yang dikeluarkan daerah tergantung kemampuan masing-masing pemda karena ada daerah yang kaya dan ada juga yang miskin," kata dia.
Dia menjelaskan, Kemendikbud sudah mempersiapkan semua kebutuhan buku untuk penerapan kurikulum 2013 di semua sekolah. "Semua disediakan gratis," kata dia.
Musliar mengklaim penerapan tahap pertama kurikulum 2013 di 6000-an sekolah selama tahun lalu diapresiasi secara positif oleh banyak pihak. Padahal program ini semula mendapatkan banyak kritik pada fase awal pelaksanaannya.
"Pakar pendidikan dari banyak negara menyatakan konsep kurikulum 2013 sesuai dengan perkembangan pengajaran sekolah di banyak negara lain," kata dia.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM