TEMPO.CO, Jakarta - Garis polisi berwarna kuning dibentangkan sepanjang 35 meter dari depan ruang jenazah Rumah Sakit Polri Kramat Jati hingga ruang rawat inap Tembesu. Pemasangan garis polisi ini agar awak media tidak terlalu mendekat menggambil gambar empat dari enam terduga teroris yang meninggal dalam baku tembak dengan Detasemen Khusus Antiteror 88 di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, pada Selasa malam, 31 Desember 2013.
"Kami minta kepada media agar berada di luar garis polisi," kata salah satu petugas Kepolisian Sektor Kramat Jati, Sabtu, 4 Januari 2013.
Empat jenazah terduga teroris akan dikeluarkan dari ruang jenazah untuk dibawa ke tempat pemakaman. Berdasarkan pantauan Tempo, sebelum dikafankan, keluarga diperbolehkan melihat untuk terakhir kalinya. Para keluarga yang menunggu di dalam ruang Instalasi Kedokteran Forensik langsung bergerombol keluar dan masuk ke ruang jenazah.
Empat peti yang terbuat dari kayu berwarna cokelat juga dibawa masuk oleh petugas RS Polri. Peti itu telah ditempelkan nama-nama dari jenazah terduga teroris yang akan dimasukkan ke dalam peti tersebut. Masing-masing peti itu bertuliskan Nur Hidayat (Dayat), Rizal Ali Ma'ruf, Nurul Haq, dan Fauzi Sardi Permana.
Keempat jenazah itu rencananya akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Pondok Rangon, Jakarta Timur. "Jenazah Dayat kacamata, Rizal, Fauzi, dan Nurul Haq akan dimakamkan hari ini juga di Pondok Rangon," kata wanita berjilbab hijau dan berjaket hitam di depan ruang jenazah RS Polri.
Empat mobil jenazah juga telah disiapkan di depan ruang jenazah untuk mengangkut jenazah terduga teroris tersebut. Rombongan dari Gerakan Muslim Pembela Al-Qaeda (GEMPA) juga akan mengawal keberangkatan jenazah hingga tempat peristirahatan terakhir.
AFRILIA SURYANIS
Terkait:
Polisi Sebarkan Foto Terduga Teroris Ciputat
Resepsi Pernikahan Terduga Teroris Ciputat Batal
31 Macam Barang Bukti Milik Teroris Ciputat
Keluarga Teroris Ciputat Datangi RS Polri