Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penjelasan Polsek Pamulang Soal Bom Buku

Editor

Elik Susanto

image-gnews
Seorang Tim Gegana Polri berpakaian khusus mengamankan tas yang diduga berisi bom di jalan Teluk Betung kawasan Hotel Indonesia, Jakarta (12/06).  Tim Gegana Polri membawa paket tas mencurigakan tersebut menyelidiki lebih lanjut mengenai motif teror bom. TEMPO/Dasril Roszandi
Seorang Tim Gegana Polri berpakaian khusus mengamankan tas yang diduga berisi bom di jalan Teluk Betung kawasan Hotel Indonesia, Jakarta (12/06). Tim Gegana Polri membawa paket tas mencurigakan tersebut menyelidiki lebih lanjut mengenai motif teror bom. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Benda yang diduga bom buku di Perumahan Taman Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, tadi malam belum diketahui jenisnya. Namun oleh Tim Gegana Polda Metro Jaya, barang tersebut sudah dihancurkan pada dinihari tadi.

Penemuan itu, menurut Wakil Kepala Polsek Pamulang Ajun Komisaris Tatang Syarif, sekitar pukul 22.30 kemudian dilaporkan warga ke polisi pukul 23.00 WIB. "Pelapornya seorang laki-laki ke Polsek Pamulang. Kami ketahui laki-laki tersebut adalah satpam di komplek Taman Kedaung," kata Tatang di tengah penghancuran benda diduga bom buku oleh Tim Gegana.

Setelah mendepat laporan, Tatang melanjutkan, Polsek Pamulang langsung datang ke lokasi. Oleh tim disimpulkan benar ada benda mencurigakan tergeletak di rumah H. Saleh Usman, yang di atasnya ada buku. "Benda tersebut memang terdapat rangkaian kabel, jam, dan lampu," kata Tatang.

Dari ciri-ciri tersebut Polsek Pamulang segera menghubungi Tim Gegana Polda Metro Jaya. Sekitar pukul 01.30 Tim Gegana datang dengan menggunakan mobil dan membawa peralatan untuk menghancurkan benda tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

MUHAMMAD KURNIANTO

Berita Terpopuler

Ucapan Baasyir Soal JIL sampai Presiden Kafir 

Pindah ke PDIP? Ahok Menjawab Santai 

Jubir Baasyir Anggap Kapolri Tak Paham Tadzkirah 

Cara Teroris Himpun Dana untuk Bom  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

Rustawi Tomo Kabul (tengah, baju putih) bersama keluarga dan staf Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia di Bandara Djuanda, Surabaya, 8 Agustus 2015. Foto: Dir PWNI dan BHI Kemlu RI
WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.


TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TEMPO/Machfoed Gembong
TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.


Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Akibat debu vulkanik Gunung Kelud, koper-koper yang sudah di bagasi dikembalikan kepada penumpang di bandara Juanda, Surabaya (14/2). TEMPO/M. Syaraffa
Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.


Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Ilustrasi bom. Boards.ie
Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.


Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Menlu RI, Retno LP Marsudi, beri keterangan pers terkait eksekusi mati dua warga negara Australia, di Kantor Kemenlu, Jakarta, 17 Februari 2015. Selain protes dari pemerintah Australia, Sekjen PBB, Ban Ki-moon juga mengecam eksekusi mati tersebut, namun pemerintah Indonesia tetap pada apa yang telah ditetapkan. TEMPO/Imam Sukamto
Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.


Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Pembangunan Terminal 2 (T2) di lokasi lama Bandara Internasional Juanda Surabaya. ANTARA/Eric Ireng
Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.


Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Pemeriksaan X-ray di Bandara Soekarno-Hatta. TEMPO/Imam Sukamto
Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.


Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Sejumlah jamaah haji Indonesia asal Labuan Batu, Sumatera Utara, mengawasi koper mereka setibanya di tempat pemondokan haji di kawasan Jumaizah, Mekkah,  (20/10). Sebanyak 2.277 jamaah haji Indonesia tiba di Mekkah dan langsung melakukan umrah. ANTARA/Saptono
Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.


Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Pemimpin senior Hamas, Ismail Haniyeh (tengah). REUTERS/Suhaib Salem
Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.


WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

TEMPO/Mahfoed Gembong, Edi Wahyono
WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.