TEMPO.CO, Milan - Pemain asal Jepang, Keisuke Honda, menyatakan siap bermain di posisi apa pun bersama klub barunya, AC Milan.
"Pelatih yang menentukan di posisi apa saya akan bermain," kata Honda, seperti dikutip dari media Italia, La Repubblica, Kamis, 2 Januari 2014. "Tapi, saya bisa bermain di posisi mana pun di lini penyerangan: sayap, pengatur serangan, atau penyerang bayangan. Saya siap memberikan yang terbaik karena penggemar Milan berharap banyak dari saya."
Honda pindah dari klub Rusia, CSKA Moskow, dengan status bebas transfer pada bursa transfer Januari ini. Namun Milan telah melobi CSKA untuk melepas Honda sejak bursa musim panas Juni tahun lalu.
Di Milan, Keisuke Honda yang diberi nomor punggung 10 dikontrak hingga 30 Juni 2017 dan mendapat bayaran sebesar 2,7 juta euro atau sekitar Rp 45 miliar per tahun, di luar bonus-bonus lainnya.
Menurut Wakil Presiden AC Milan, Adriano Galliani, meski Honda telah resmi sebagai pemain Milan sejak 3 Januari, kecil kemungkinan pemain tim nasional Jepang berusia 27 tahun itu bermain di laga melawan Atalanta pada Senin mendatang.
"Mungkin dia baru bermain ketika bertandang ke kandang Sassuolo," kata Galliani dalam laman resmi AC Milan, Desember lalu.
Bagi Honda, karier di Milan adalah ibarat mimpi masa kecil yang terwujud. "Ketika masih kecil, saya bermimpi bisa bermain di San Siro karena stadion itu adalah kandang tim yang sering saya tonton sewaktu saya kecil," ujar Honda. "Sekarang saya 27 tahun, dan mimpi itu terwujud. Semoga saya bisa menjadi pemain yang lebih baik karena saya adalah tipe pemain yang belajar dari rekan-rekan setim."
Honda disebut-sebut sebagai salah satu pemain terbaik yang dimiliki Jepang saat ini, setelah era Hidetoshi Nakata lebih dari 10 tahun lalu, yang juga bermain di Italia.
Dia memulai karier sepak bola di Benua Biru sejak 2008 dengan bergabung bersama klub Belanda, VVV-Venlo. Dua tahun di Belanda, Honda kemudian hijrah ke Rusia untuk bergabung bersama CSKA Moskow. Empat musim di Rusia, Honda bermain sebanyak 94 kali dan mencetak 20 gol.
LA REPUBBLICA | ARIE FIRDAUS
