TEMPO.CO, Mojokerto - Korban minuman keras (miras) oplosan di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, bertambah menjadi 16 orang tewas. Dua lagi korban tewas akibat minuman keras jenis arak yang dioplos itu adalah Totok Arianyo, 37 tahun, dan Bintoro, 38 tahun.
Totok, warga Desa Sawo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, sebelumnya dirawat secara intensif di RS Muhammadiyah Hasanah Kota Mojokerto selama dua hari karena menderita kepala pusing, perut mual dan sesak nafas usai menenggak arak oplosan bersama rekan-rekannya. Sementara Bintoro, warga Sinoman Gang 8, Kelurahan Miji, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, sebelumnya dirawat di RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto.
Mereka termasuk 24 korban akibat keracunan miras oplosan. Delapan korban lainnya masih menjalani perawatan di empat rumah sakit di Kota dan Kabupaten Mojokerto, antara lain Rumah Sakit Umum dr Wahidin Sudiro Husodo, Rumah Sakit Hasanah, Rumah Sakit Islam Sakinah, dan Rumah Sakit Umum Daerah RA Basoeni.
Kepala Kepolisian Resor Mojokerto Kota Ajun Komisaris Besar Wiji Suwartini mengatakan sebanyak 24 orang tersebut diketahui pesta miras saat pergantian tahun baru 2014. “Namun, baru terdeteksi polisi sejak kemarin,” katanya saat dihubungi, Ahad malam, 5 Januari 2014.
AGUSSUP | ISHOM