TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan Laut Australia mendorong imigran gelap asal Timur Tengah yang hendak masuk ke perairan Australia, Senin, 6 Januari 2014, ke perairan Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. Sebanyak 45 imigran gelap asal Timur Tengah akhirnya diamankan Polres Rote Ndao setelah terdampar di perairan itu.
"Para imigran gelap yang masuk perairan Australia didorong kembali ke perairan Indonesia," kata Kapolres Rote Ndao Ajun Komisaris Besar Hidayat kepada Tempo, Senin, 6 Januari 2014.
Sebelum didorong kembali ke perairan Rote Ndao, menurut dia, imigran gelap dan nakhoda kapal dilengkapi dengan pelampung dan alat komunikasi (alkom). "Angkatan Laut Australia tahu, ABK asal Rote sering membocorkan kapal saat masuk perairan Australia, sehingga diantisipasi terlebih dulu," katanya.
Dia mengatakan, imigran Timur Tengah yang berjumlah 45 orang ini diamankan Polres Rote Ndao sekitar pukul 11.00 Wita. Mereka didorong kembali ke perairan Indonesia sejak pukul 02.00 Wita dinihari tadi.
Imigran itu diamankan di Desa Lengu Petu, Kecamatan Pantai Baru, Kabupaten Rote Ndao. Imigran itu terdiri atas warga Sudan sebanyak sembilan orang, Eritrea dua orang, Somalia 28 orang, Ghana satu orang, Lebanon satu orang, Mesir tiga orang, dan Yaman satu orang. "Sembilan perempuan dan laki-laki 36 orang," katanya.
Kepala Imigrasi Kupang Silvester Sililaba mengatakan, imigran yang diamankan itu akan ditampung di bekas kantor Imigrasi Kupang, karena rumah detensi Imigrasi Kupang telah penuh. "Rudenim sekarang over load, sehingga tidak bisa menampung lagi imigran gelap," katanya.
YOHANES SEO
Terpopuler
KontraS: Lima Hal Janggal di Penggerebekan Ciputat Mega Didorong Restui Jokowi Jadi Capres
SBY Minta Pertamina Tinjau Kenaikan Harga Elpiji
Farhat Abbas Ungkap Kekasih Cut Tari