TEMPO.CO, Jakarta - Metilon atau jamak disebut molly banyak digemari kalangan eksekutif muda Ibu Kota. November lalu, Tempo bertemu salah satu eksekutif mudah yang biasa mengkonsumsi molly, sebut saja namanya Soni. Pria 33 tahun yang berkantor di bilangan Kuningan mengaku sering menikmati molly atau narkoba jenis baru lainnya sambil nongkrong bersama teman-temannya di klub Lucy in the Sky di bekas Bengkel Cafe, Jakarta Selatan.
Nama Lucy in the Sky diambil dari judul lagu The Beatles, Lucy in the Sky with Diamonds, atau kalau disingkat LSD. Konon, nama klub itu memang kode untuk para penikmat zat psikotropik asam lisergat dietilamida, yang juga dikenal dengan sebutan LSD. Selain molly, LSD jenis baru memang belakangan sedang naik daun.
Soni mengenal molly sejak 2009, sejak pertama kali metilon mulai masuk Indonesia. Sejak saat itu, kata Soni, metilon terus naik daun, dan kini telah menjadi favorit eksekutif muda. Penyebabnya sederhana: molly tak menyebabkan basian--istilah pengguna narkoba untuk menyebut efek ikutan dari ekstasi. Mereka yang rutin memakai ekstasi biasanya merasa lelah dan mual-mual setelah semalaman fly. Sedangkan bila mengkonsumsi molly, pengguna tidak merasa mual atau kelelahan.
Manajer Lucy in the Sky, Djumhara, mengaku tak tahu ada transakti narkoba di gedungnya.
Pekan kedua November lalu, Tempo datang ke kamar spesial Lucy dan melihat sendiri bagaimana aktivitas di sana (baca selengkapnya di Majalah Tempo Edisi 6 Januari 2014)
TIM INVESTIGASI
Berita Terpopuler:
Megawati Diminta Restui Jokowi Jadi Capres 2014
KontraS: Lima Hal Janggal di Penggerebekan Ciputat
Peluang Menang Duet Megawati-Jokowi Kecil
Dalang Wayang Suket Slamet Gundono Meninggal
Soal Kenaikan Harga Elpiji, SBY Bercuit
SBY Minta Pertamina Tinjau Kenaikan Harga Elpiji