TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara Gubernur Banten Atut Chosiyah Chasan, Tb Sukatma, mengatakan survei yang dibuat Indikator Politik Indonesia menyudutkan kliennya dan Partai Golkar.
Sukatma mengatakan Atut sudah dua periode menjabat gubernur dan menjadi pemenang dua kali pemilihan gubernur. Dua alasan itu, menurut Sukatma, cukup membuktikan kalau Atut dipercayai masyarakat Banten. "Survei itu baru mengemuka ikut arus media masa," ujar dia. "Padahal sebelum keadaan seperti sekarang, Atut selalu menang pilgub, terlepas beliau berpasangan dengan siapa pun. Saya sangsi dengan survei itu."
Saat ini, kata Sukatma, masalah hukum yang membelit Atut dimanfaatkan secara politis oleh lawan-lawan politiknya. "Efek domino dari semua ini adalah timbulnya anggapan bahwa seolah tak ada arti positif selama Atut memimpin Banten," ujar dia.
Rilis sigi Indikator Politik Indonesia mengatakan mayoritas warga Banten ingin Atut Chosiyah menonaktifkan diri sebagai gubernur. Warga Banten meminta Atut nonaktif selama menjalani proses hukum sangkaan korupsi dan suap yang menjerat dirinya.
Pada 17 Desember 2013, Atut ditetapkan sebagai tersangka di dua kasus, yaitu kasus dugaan suap di lingkungan Mahkamah Konstitusi dan kasus dugaan korupsi proyek pengadaan alat kesehatan Pemprov Banten. Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi pernah mengatakan Atut akan melimpahkan tugas-tugasnya kepada Rano karena Atut dalam tahanan. Meski begitu, saat ini Atut belum dinonaktifkan dari posisinya sebagai gubernur. Gamawan mengatakan bahwa Atut baru dinonaktifkan jika sudah menjadi terdakwa atau kasus disidangkan di pengadilan.
MUHAMAD RIZKI | KHAIRUL ANAM
Berita Terpopuler
Pengamat: Surcharge Rp 50 Ribu Tak Masuk Akal
Terduga Teroris Ciputat Sempat Teriak Polisi Kafir
Megawati Diminta Restui Jokowi Jadi Capres 2014
Pengamat Tak Yakin Ahok Gabung PDIP