TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap menutup terminal bus antarkota dan antarprovinsi (AKAP) di Lebak Bulus meski pegawai perusahaan otobus (PO) menolak. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan rencana yang berhubungan dengan proyek mass rapid transit (MRT) Jakarta itu sudah disosialisasikan sejak jauh-jauh hari.
"Kami sudah memberi tahu rencana ini sejak dua tahun lalu, tetapi namanya relokasi memang sering ada yang menolak," kata Pristono, Ahad, 5 Januari 2013.
Menurut Udar, Dinas Perhubungan tidak akan menggelar diskusi lebih lanjut tentang penutupan Terminal Lebak Bulus. Soalnya, perusahan otobus yang beroperasi sebenarnya sudah setuju. "Yang keberatan itu Kowanbisata (Koperasi Karyawan Angkutan Bus Antarkota) dan penjual karcis," ujar Pristono. "Mereka takut kehilangan pekerjaan kalau terminal ditutup."
Padahal, PO yang beroperasi di Terminal AKAP Lebak Bulus juga memiliki cabang di tiga terminal yang akan menjadi tempat relokasi, yaitu di Kalideres, Pulogadung, dan Kampung Rambutan. "Mereka bisa dipindahkan supaya berjualan tiket di tiga terminal itu," ujar dia.
Kenapa ditutup?