TEMPO.CO, Tangerang - Wali Kota Tangerang mengultimatum pengelola Bandara Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II, untuk mengkaji ulang penutupan gerbang M1 melalui jalan Marsekal Surya Darma dari arah Tangerang ke Bandara Soekarno-Hatta.
Mulai Senin, 6 Januari 2013, pihak pengelola memberlakukan jadwal baru (-waktu bukaan) pintu M1 dari semula uji coba penutupan diberlakukan pukul 09.00-11.00 dan 14.00-16.00 menjadi pukul 07.00-18.00.
Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah kepada Tempo mengatakan langsung memantau di lapangan. Menurut Arief, di Jalan Perdana Kusuma, kemacetan terjadi sangat parah. "Kendaraan macet hingga 5 kilometer. Ini hanya memindahkan kemacetan. Saya pertanyakan kenapa buru-buru, sementara jalur alternatif belum siap," kata Arief. Dia menambahkan, kemacetan hari ini makin menjadi karena merupakan hari pertama masuk sekolah setelah dua pekan libur.
Arief berharap ada solusi bijak, sehingga penutupan M1 tidak hanya sebatas memindahkan kemacetan. "Harus ada sinkronisasi jadwal pembangunan, jalur alternatif seperti jembatan Benda, interchange (simpang susun) mestinya selesai dulu, jangan main tutup, kasihan masyarakat," kata Arief.
Menanggapi seruan Wali Kota Tangerang, PT AP II Kantor Cabang Soekarno-Hatta, menurut manajer umumnya, Yudis Tiawan, menyatakan hari ini sedang dirapatkan. "Kami sedang rapatkan dengan Wali Kota," kata Yudis singkat.
Sebelumnya, PT AP II melalui siaran persnya menyatakan, pengubahan waktu akses atau penutupan gerbang M1 Bandara Soekarno-Hatta dilakukan setelah pengelola bandara mengevaluasi bersama Kantor Otoritas Bandara Wilayah I Jakarta, Polres Kota Bandara Soekarno-Hatta, Polsek Benda, Polsek Neglasari, Dinas Perhubungan Kota Tangerang, dan PT Angkasa Pura II.
Ke depan, PT AP II akan menutup Pintu M1 secara permanen terkait pengembangan Bandara Soekarno-Hatta, seperti pelebaran jalan, pembangunan jalur kereta KRL, dan stasiun kereta. Jalan Perimeter Utara dan Perimeter Selatan yang dibangun oleh PT Angkasa Pura II ini masuk dalam kategori restricted public area (RPA), sehingga jalur ini tidak bisa dilalui oleh bus dan truk.
AYU CIPTA
Berita Lain:
Meski Diprotes, Terminal Lebak Bulus Tetap Ditutup
Polisi: Perhiasan Rp 20 Miliar Hilang di Kalimantan
Rumah Keluarga Terduga Teroris Tanpa Pagar
Rute Pengalihan di Bandara, Waspadai Titik Macet Ini