TEMPO.CO , Jakarta:Publik memiliki cenderung menginginkan tokoh baru yang duduk mewakili mereka di Dewan Perwakilan Rakyat. Berdasarkan hasil survei Lembaga Cirus Surveyors Group, kepercayaan publik terhadap Dewan Perwakilan Rakyat yang rendah berdampak pada tingkat keterpilihan para legislator terpilih 2009 itu.
“Sebanyak 39,7 persen responden menyatakan tidak akan memilih lagi anggota DPR yang duduk pada periode sebelumnya," kata Kadek Dwita Apriani, Direktur Riset Cirus saat memaparkan hasil surveinya di Restoran Pulau Dua, Senayan, Ahad 5 Januari 2013.
Cirus melakukan survei terhadap 2.200 responden di 33 provinsi pada 20 November-30 Desember 2013. Lembaga ini mengklaim tingkat kepercayaan surveinya mencapai 95 persen dengan margin of error-nya kurang lebih 2 persen.
Menurut Kadek, sebanyak 37,1 persen responden menyatakan tidak menggunakan hak pilihnya. Adapun 23,2 persen menyatakan akan memilih tokoh yang kini menjadi anggota DPR. "Ini merupakan angka yang sangat kecil," ujar dia.
Rendahnya tingkat keterpilihan kembali anggota DPR, kata dia, dipengaruhi oleh kinerja mereka yang dinilai gagal. Misalnya dalam memperjuangkan anggaran untuk kepentingan rakyat, sebanyak 53,6 persen responden menyatakan anggota DPR gagal melakukannya.
Begitupula fungsi pengawasan yang dianggap 51,9 persen responden tidak dilakukan dengan baik. Bahkan 47,9 persen responden menilai DPR tidak menelurkan perundang-undangan yang bermanfaat bagi kepentingan rakyat.
Andriano A Chaniago, pengamat kebijakan publik yang hadir dalam pemaparan survei tersebut menyatakan bahwa survei ini adalah bentuk tamparan bagi anggota DPR. "Atas perlakuan mereka yang seharusnya memperbaiki diri," katanya.
TRI SUHARMAN