TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X menolak usulan pengadaan sayembara untuk menemukan koleksi emas Museum Sonobudoyo, Yogyakarta, yang digondol maling. Usulan itu muncul setelah pejabat di lingkungan Pemerintah DIY gagal mengungkap kasus pencurian 75 koleksi emas museum itu.
“Enggak perlu sayembara. Kayak zaman mbiyen saja,” kata Sultan di bangsal Kepatihan Yogyakarta, Selasa, 7 Januari 2014. Menurut dia, Dinas Kebudayaan cukup mengumumkan kepada masyarakat bahwa mereka bisa membantu memberikan informasi jika ada yang mengetahui ihwal koleksi emas tersebut.
Sebelumnya, Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY dan Masyarakat Advokasi Warisan Budaya (Madya) mengusulkan gagasan perlunya sayembara karena tim penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) yang dibentuk Dinas Kebudayaan DIY itu gagal melaksanakan tugasnya. Apalagi, masa tugas tim ini sudah berakhir sejak 13 Desember tahun lalu.
Koordinator Madya Johannes Marbun mengusulkan agar ada penerapan pemberian reward (penghargaan) dan punishment (hukuman) untuk mengungkap kasus itu. Pengadaan sayembara maupun penerapan reward and punishment, menurut dia, mestinya dipertimbangkan dalam evaluasi kinerja tim PPNS tersebut. Artinya, ada pelibatan masyarakat dalam pengungkapan kasus yang sudah berjalan tiga tahun itu.
Sebelumnya, Koordinator Tim PPNS, Nursatwika, menyatakan timnya kesulitan mengungkap kasus tersebut karena belum menemukan bukti berupa barang koleksi yang hilang. Meski dari 12 saksi yang sudah ada dua orang yang diperiksa intensif karena dicurigai. “Tim kami kan enggak bisa menangkap orang. Apalagi barang buktinya belum ditemukan,” kata dia.
Saat ini, tim tengah menyusun laporan kinerja serta rekomendasi yang akan disampaikan kepada Gubernur. Mereka juga tengah menunggu kelanjutan tugasnya, apakah akan diperpanjang atau tim diisi dengan personel yang baru.
Penyidik Polda DIY juga belum bisa mengungkap kasus pencurian ini dengan berbagai alasan. Seorang sumber menyebutkan, Polda DIY tidak melanjutkan penyidikan atas kasus ini karena tidak punya biaya.
PITO AGUSTIN RUDIANA