TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), Rudi Rubiandini, didakwa menerima suap dan melakukan pencucian uang. Atas perbuatan itu Rudi terancam dipidana 20 tahun penjara. (Baca awal penangkapan Rudi Rubiandini di sini)
Jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi menyebutkan Rudi menerima duit Sin$ 200 ribu dan US$ 900 ribu dari pemilik PT Kernel Oil Ptd Ltd, Widodo Ratanachaitong. Ia juga menerima US$ 522.500 dari Presiden Direktur PT Kaltim Parna Industri, Artha Meris Simbolon.
"Padahal, patut diduga hadiah atau janji tersebut diberikan untuk menggerakkan terdakwa agar melakukan atau tidak melakukan sesuai dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya," kata jaksa Riyono saat membacakan dakwaan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa, 7 Januari 2014. (Baca juga: Rudi Rubiandini Diduga Bagian Jaringan Makelar)
Menurut Riyono, Widodo memberikan duit tersebut agar Rudi menyetujui perusahannya, Fossus Energy Ltd, menjadi pemenang di beberapa tender di SKK Migas. Ia juga menginginkan agar beberapa tender di SKK Migas digabung dan ditunda. Sedangkan Artha Meris, kata Riyono, memberikan uang agar Rudi menurunkan formula harga gas untuk perusahaannya kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Rudi juga disebut menerima uang dari sejumlah pejabat SKK Migas. Ia didakwa menerima Sin$ 600 ribu dari Wakil Kepala SKK Migas Yohanes Widjonarko, US$ 150 dan US$ 200 ribu dari Deputi Pengendalian Dukungan Bisnis SKK Migas Gerhard Rumesser, serta uang US$ 50 ribu dari Kepala Divisi Penunjang Operasi SKK Migas Iwan Ratman.
Jaksa menduga duit-duit pemberian itu ditempatkan Rudi di safe deposit box di Bank Mandiri, outlet Prioris Thamrin. Ada pula yang dititipkan di safe deposit box milik pelatih golfnya, Deviardi, ditransfer, dibelanjakan, dan ditukarkan. "Dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul harta kekayaannya," kata jaksa Iskandar Marwanto. Berdasarkan hal itulah, jaksa mendakwa Rudi melakukan tindak pidana pencucian uang.
NUR ALFIYAH
Topik Terhangat
Cut Tari Cerai | Perhiasan Istri Polisi | Teroris Ciputat | Elpiji Naik | Pro Kontra Jokowi Nyapres |
Berita Terpopuler
Setelah Jokowi, Endriartono Sindir Erick Thohir
Endriartono Sindir Jokowi di Acara Konvensi
Saksi: Teroris Dayat Ditembak dari Jarak 1 Meter
Ini Bisnis Istri Polisi yang Kehilangan Berlian
Anas Maju-Mundur Datangi KPK