Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jaksa Dikritik Memble Bongkar Korupsi di Bantul  

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Ilustrasi korupsi
Ilustrasi korupsi
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Koordinator Divisi Investigasi Masyarakat Transparansi Bantul (MTB) mengkiritik kelambanan Kejaksaan Tinggi DIY dalam menangani dugaan korupsi dana alokasi khusus (DAK) untuk pendidikan di Kabupaten Bantul periode 2012. Dia menyesalkan pernyataan Kepala Kejati DIY, Suyadi, yang beralasan penyelidikan kasus ini belum naik ke tahap penyidikan karena tidak menemukan bukti awal berupa kerugian negara.

"Padahal, Desember lalu ada penyidik yang menyatakan ke kami (MTB), ada dugaan penyelewengan anggaran berupa penggelembungan dana pengadaan alat peraga sekolah yang bersumber dari DAK Bantul 2012," kata dia pada Selasa, 7 Januari 2013.

Dia juga mencatat, penyidik Kejati DIY menyatakan ke media siap menaikkan level penyelidikan kasus ini ke penyidikan dengan menetapkan tersangka sebelum akhir 2013. Namun, menurut Irwan, penanganan kasus ini sekarang justru terkesan mandek. "Kalau terus mandek, lebih baik diserahkan ke Kejaksaan Agung atau KPK karena nilai DAK Bantul 2012 untuk pendidikan lumayan besar, yakni Rp 32 miliar," kata Irwan.

Menurut Irwan, penanganan kasus ini bermula dari laporan sejumlah guru di Bantul yang curiga ada penyelewengan dalam pengadaan alat peraga di sejumlah sekolah yang dibiayai DAK 2012. DAK untuk bidang pendidikan, yang senilai Rp32 miliar, dialokasikan untuk pembangunan sarana sekolah dan pengadaan perlengkapan alat peraga sekolah. "Mereka (pelapor ke Kejati DIY) menemukan bukti dugaan penggelembungan dana pembelian alat peraga dan sejumlah penyelewengan lain," kata Irwan.

Irwan berpendapat, semestinya penyidik Kejati DIY telah banyak mengumpulkan bukti karena sejumlah guru, kepala sekolah, pejabat, dan mantan pejabat dinas pendidikan Bantul sudah diperiksa. "Kejati DIY sebaiknya tidak menghentikan penyelidikan kasus ini," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, Kepala Sesi Penerangan dan Hukum Kejati DIY, Purwanta, membantah penyidik Kejati DIY tidak serius menangani kasus ini. Menurut dia, tim penyidik Kejati DIY justru sedang memperdalam penggalian bukti yang memperkuat dugaan korupsi dana DAK Bantul untuk pendidikan di periode 2012. "Tapi, kalau untuk menaikkan level ke penyidikan tidak bisa dengan dasar asumsi. Pegangan kami tetap bukti yuridis," kata Purwanta.

Dia juga membantah bahwa ada indikasi penyelidikan kasus ini akan dihentikan. Menurut Purwanta, keputusan menghentikan penyelidikan atau malah menaikkannya ke level penyidikan tergantung pada hasil kerja penyidik. "Semua kemungkinan tergantung temuan bukti-bukti yuridis yang ada," kata dia.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cerita dari Kampung Arab Kini

2 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.


Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

5 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

41 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

46 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

50 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.


Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Ilustrasi badai. Johannes P. Christo
Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.


Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Hujan akibatkan kanopi di Stasiun Tugu Yogyakarta roboh, Kamis, 4 Januari 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.


Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi meletus lagi, mengirim material vulkanik hingga setinggi tiga kilometer di atas puncak gunung itu, Jumat pagi 10 April 2020. Letusan itu adalah yang ketujuh sejak yang pertama Jumat pagi 27 Maret lalu. FOTO/DOK BPPTKG
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.


Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Ketua Umum Partai PSI Giring Ganesha (kanan) memakaikan jaket partai kepada Ade Armando (kiri), sebagai simbol bergabung partai PSI di kantor DPP partai PSI, Jakarta Pusat, Selasa, 11 April 2023. Ketua Umum partai PSI mengumumkan bergabungnya Ade Armando menjadi kader Partai PSI. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman


Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Masyarakat berebut gunungan Sekaten di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Kamis (28/9). Dok. Keraton Yogyakarta.
Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.