TEMPO.CO, Jakarta - Penjualan iPhone 5S dan 5C pada September lalu terbilang sukses. Bahkan, di sejumlah negara, ponsel terakhir Apple tahun 2013 ini sampai harus mengirimkan stok tambahan karena permintaan yang sangat banyak.
Namun, sebuah laporan yang dituliskan oleh situs Telegraph.com menjelaskan, di balik kesuksesan iPhone 5S dan 5C, penjualan produk ponsel Apple dari tahun ke tahun terus menurun.
Memang, penghasilan dari penjualan ponsel pintar terus tumbuh setiap bulannya. Namun, secara pasar besar, hasilnya terus menurun sejak tahun lalu. Beberapa ahli memperkirakan persaingan yang dilalui oleh Apple dengan produk lain, seperti Android, cukup sulit dilampaui.
Sementara itu, berdasarkan pantauan dari perusahaan yang bergerak di bidang penilaian konsumen, Kantar Worldpanel, saat ini Apple berhasil meraih pasar sebanyak 69 persen di Jepang, 43 persen di Amerika Serikat, 35 persen di Australia, dan 30,6 persen di Inggris. Hal ini berkat penjualan iPhone 5S dan 5C yang begitu besar bisa dikaitkan dengan kepuasan konsumen. Namun, untuk model 5C, sepertinya tidak begitu memuaskan.
Pekan lalu, salah satu bank investasi terbesar, Wall Street, melaporkan bahwa saham Apple kembali turun sebanyak 1,4 persen pada awal 2014. iPhone dinilai masih memberikan keuntungan yang minim bagi perusahaan.
Meski begitu, Wall Street menjelaskan, masih ada kesempatan bagi Apple untuk meningkatkan keuntungan tahun ini. Namun mereka memperkirakan hasil penjualan iPhone 6, produk terbaru Apple yang diluncurkan tahun ini, mungkin tak begitu memuaskan seperti model sebelumnya.
RINDU P HESTYA | TELEGRAPH.COM
Berita Lain:
Ini Bocoran Spesifikasi Samsung Galaxy Note 3 Lite
Dikembangkan, Alat Penerjemah Gonggongan Anjing
Misteri Letusan Supervulkan Terpecahkan
Acer Pasarkan Komputer All in One Android
Apple Akuisisi Pengembang Foto SnappyLabs