TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima trofi Piala Dunia dari panitia Tour World Cup 2014. Nama Indonesia terpahat pada trofi replika yang berukuran seperempat trofi asli itu.
Bagi Yudhoyono, pahatan nama Indonesia itu bisa menjadi pelecut tim nasional sepak bola Indonesia agar bekerja lebih keras. Ia pun bermimpi nama Indonesia akan terukir di trofi Piala Dunia yang sebenarnya. "Suatu saat nanti Indonesia juga bisa. Ini jadi motivasi timnas," kata SBY sambil mengangkat replika trofi piala dunia di halaman Kantor Presiden, Selasa, 7 Januari 2014.
Replika trofi tersebut adalah souvenir yang diberikan panitia tur kepada SBY. Panitia bersama Duta Besar Federation Internationale de Football Association, Dwight Yorke, membawa trofi asli yang diperebutkan pada Juni-Juli 2014 di Brasil.
Indonesia menjadi negara ke-57 dari 88 negara tujuan tur Piala Dunia. Trofi Piala Dunia bakal dipertontonkan ke publik besok di Jakarta Convention Centre mulai pukul 08.00-15.00 WIB. Setelah menyambangi seluruh negara tujuan, panitia tur akan menyimpan trofi di Brasil.
"Kami sangat senang terpilih menjadi salah satu tujuan tur FIFA World Cup. Sepak bola itu olahraga paling populer di Indonesia," kata SBY. Indonesia kini memiliki tim nasional usia di bawah 23 yang sanggup mencapai final SEA Games 2013.
Piala dunia awalnya bernama Piala Jules Rimet dan dirancang seniman Perancis, Abel La Fleur, berbentuk oktagonal berlambangkan bumi dipegang oleh Dewa Kemenangan Yunani yang bernama Nike. Piala ini dibuat dari emas dengan berat 3,8 kilogram dan tinggi 35 sentimeter.
Piala Dunia FIFA pertama di Uruguay pada 1930 dan terhenti pada Perang Dunia II. Pertandingan ini kembali digelar di Brasil pada 1950.
Piala Jules Rimet pernah dicuri ketika dipamerkan di Stampex Exhibition di Westminster Central Hall, London, jelang Piala Dunia 1966. Setelah ditemukan, piala ini diserahkan ke Brasil pada 1970. Brasil dianggap layak menyimpan piala itu untuk selamanya karena menjadi negara pertama yang menjuarai Piala Dunia tiga kali, yaitu pada 1958, 1962 dan 1970.
FIFA selanjutnya membuat trofi Piala Dunia baru berbahan emas 18 karat, setinggi 36 sentimeter dan berat 4,97 kilogram. Trofi yang menjadi idaman seluruh negara di dunia itu hasil rancangan seniman Italia, Silvio Gazzaniaga. FIFA membuat aturan bahwa hanya pemimpin negara dan pemenang kejuaraan yang boleh menyentuh langsung trofi itu. Trofi yang digunakan saat ini akan terus digunakan hingga pelat namanya sudah penuh dengan nama negara pemenang. Berdasarkan tempat yang tersisa, trofi itu masih sanggup menampung nama pemenang hingga Piala Dunia 2038.
FRANSISCO ROSARIANS
Terpopuler:
Setelah Jokowi, Endriartono Sindir Erick Thohir
Endriartono Sindir Jokowi di Acara Konvensi
Saksi: Teroris Dayat Ditembak dari Jarak 1 Meter
Anas Maju-Mundur Datangi KPK
Hayono Isman: Jokowi Hebat karena Didukung Media