TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Suswono mengatakan, tekanan impor pangan akan meningkat pada 2014 ini. Sebab, produksi pangan secara global mengindikasikan kondisi yang membaik dan lebih kompetitif.
"Kalau produksi global membaik, kemungkinan harga pangan akan turun. Artinya, menjadi peluang orang untuk mendatangkan produk pangan secara masif," ujar Suswono dalam Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian Tahun 2014, Selasa, 7 Januari 2014.
Suswono mengatakan, membaiknya kondisi global terlihat dari meningkatnya PDB dunia dari 2,1 persen menjadi 2,8 persen. Pertumbuhan tersebut diperkirakan akan terjadi di negara-negara mitra dagang Indonesia, antara lain Amerika Serikat, Uni Eropa, Cina, dan India. "Kecuali Jepang yang diprediksi masih akan mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Selain itu, cadangan pangan dunia diprediksi naik, berkisar 1,4 persen untuk gandum dan 10,1 persen untuk beras. Kenaikan cadangan pangan ini menjadikan situasi dunia menjadi lebih aman. "Ini juga yang berpotensi tekan harga pangan yang masuk ke Indonesia," ujarnya.
Untuk itu, menurut Suswono, meskipun produksi pangan global akan sangat kondusif dan memberi peluang bagi Indonesia, sektor pertanian Indonesia sepanjang 2014 ini haruslah lebih kompetitif.
"Pertanian harus mampu berperan, antara lain pengendalian inflasi, pemacuan ekspor pertanian, dan pencapaian produksi pangan untuk mencapai swasembada pangan," ujarnya.
Petani, kata dia, harus meningkatkan produksi dalam negeri. Jika itu bisa dilakukan, pengadaan produk-produk pangan dari luar tidak bisa masuk. "Tapi tentu kita terikat dengan perdagangan internasional. Kalau terlalu memproteksi, bisa terjadi dispute. Satu-satunya cara adalah memperketat produksi pangan yang masuk," ujarnya.
AYU PRIMA SANDI
Terpopuler:
Setelah Jokowi, Endriartono Sindir Erick Thohir
Endriartono Sindir Jokowi di Acara Konvensi
Saksi: Teroris Dayat Ditembak dari Jarak 1 Meter
Anas Maju-Mundur Datangi KPK
Hayono Isman: Jokowi Hebat karena Didukung Media