TEMPO.CO, Kairo - Perayaan Natal umat Kristen Koptik Mesir, Selasa, 7 Januari 2014, dihantui ketakutan atas kondisi keamanan di negera itu. Ketakutan berdasar pada puluhan gereja dan properti umat Kristen yang pernah diserang pada Agustus 2013, sebulan setelah angkatan bersenjata mendongkel presiden dari kalangan Islam, Muhamad Mursi, pada 3 Juli 2013.
Demi menjaga hikmat perayaan Natal, pejabat keamanan Mesir pada Senin, 6 Januari 2014, telah berjanji akan meningkatkan keamanan selama acara keagamaan itu berlangsung. Pemerintah akan mengerahkan 5-10 aparat kepolisian di setiap gereja. "Mereka juga bertugas mengatur parkir mobil," kata sumber yang tak disebutkan namanya kepada kantor berita Reuters.
Selain itu, pasukan keamanan tak berseragam dan pasukan khusus antiteroris akan ditempatkan di jalan-jalan dekat gereja. Tim lebih besar juga akan dikerahkan di gereja terbesar di Mesir. "Polisi yang bertugas menghadapi serangan teroris di gereja akan dibekali peluru tajam," jelas pejabat yang tak bersedia disebutkan namanya di Kementerian Dalam Negeri kepada Reuters.
Sebuah serangan oleh sejumlah pria bersenjata pada Oktober 2013 yang menewaskan empat orang pada pesta perkawinan di luar gereja di Kairo merupakan momok bagi umat Kristen yang dianggap ikut bertanggung jawab atas tumbangnya Presiden Mursi.
AL ARABIYA | CHOIRUL
Terpopuler
Farhat Tambah Clue Soal Kekasih Cut Tari
Setelah Jokowi, Endriartono Sindir Erick Thohir
Alasan Utama Ahok Emoh Tinggal di Rumah Dinas
Endriartono Sindir Jokowi di Acara Konvensi
Saksi: Teroris Dayat Ditembak dari Jarak 1 Meter