TEMPO.CO, Boston – Satu era politik berakhir di Boston dan dimulai dengan sesuatu yang baru sejak Senin, 6 Januari 2013, saat Martin Walsh dilantik sebagai Wali Kota Boston menggantikan Thomas Menino, yang telah menjabat selama lebih dari dua dekade.
"Saya akan mendengarkan. Saya akan belajar. Saya akan memimpin," kata Walsh dalam pidato pelantikannya di Boston College, almamaternya, seperti dikutip Washington Post.
Mantan anggota DPR dari Partai Demokrat dan mantan pemimpin Partai Buruh ini menyebut Boston sebagai kota yang penuh keberanian, tempat para juara, dan impian besar tumbuh. Dalam kepemimpinannya, Walsh berharap dapat menjadikan Boston, yang sempat dikagetkan dengan tragedi bom, menjadi kota yang lebih baik.
Walsh juga mengatakan, ia akan bekerja keras untuk memperkuat ekonomi dengan menciptakan lapangan kerja, memperbaiki sistem pendidikan, serta meningkatkan transparansi di Balai Kota.
Dalam pidatonya, ia juga mengucapkan terima kasih kepada Menino, yang pertama kali menjabat pada tahun 1993. Menino meninggalkan Balai Kota untuk terakhir kalinya sebagai Wali Kota pada Senin pagi, dengan dihantarkan tepuk tangan dari staf dan pegawai negeri sipil yang bekerja di sana.
Kemudian, lewat akun Twitter-nya, ia mencuit, “Terima kasih Boston. Menjadi Wali Kota Boston merupakan kehormatan dan sensasi seumur hidup. Berbuat baiklah terhadap sesama, seperti yang Anda lakukan terhadap saya.”
Pria berusia 71 tahun ini tengah berjuang menghadapi masalah kesehatannya dalam beberapa tahun terakhir. Dia kini berencana untuk menjadi pengajar di Universitas Boston pada tahun mendatang.
ANINGTIAS JATMIKA | WASHINGTON POST
Terpopuler:
Setelah Jokowi, Endriartono Sindir Erick Thohir
Endriartono Sindir Jokowi di Acara Konvensi
Saksi: Teroris Dayat Ditembak dari Jarak 1 Meter
Anas Maju-Mundur Datangi KPK
Hayono Isman: Jokowi Hebat karena Didukung Media