TEMPO.CO, Washington – Cuaca dingin yang melanda sebagian besar wilayah Amerika semakin mematikan. Pihak berwenang melaporkan setidaknya ada 21 kematian yang diakibatkan fenomena yang disebut pusaran kutub atau babi kutub tersebut.
Dilansir dari laman ABC News, babi kutub yang melanda Amerika sejak Minggu, 5 Januari 2014 itu telah menewaskan tujuh orang di Illinois dan enam orang di Indiana. Selain itu, lima orang tewas setelah pingsan saat menyekop salju. Beberapa korban lainnya adalah gelandangan yang menolak dibawa ke tempat yang lebih hangat.
Sementara itu, seorang bocah laki-laki berusia 1 tahun asal Missouri juga tewas dalam kecelakaan karena cuaca dingin ini. Di tempat terpisah, seorang wanita 20 tahun juga tewas dalam kecelakaan setelah mobilnya meluncur di atas es dan menabrak traktor.
Babi kutub di belahan bumi utara semestinya hanya berada di atas wilayah kutub pada musim dingin. Namun, udara dingin yang berasal dari Siberia itu terdorong ke selatan dan bergerak menuju pantai timur Amerika.
Babi kutub membuat setidaknya 50 negara bagian di Amerika mencapai titik beku pada hari Selasa, 7 Januari 2014. Bahkan, kondisi ini membuat kawasan Mauna Kea, gunung berapi aktif di Hawaii, mencapai suhu minus 8 derajat Celsius.
ANINGTIAS JATMIKA | ABC NEWS
Berita Terpopuler:
Satu Lagi, Penampilan Saltum Agnes Monica
Abraham Samad Marah Anas Mangkir Diperiksa KPK
Uang Suap Rudi Mengalir ke Sutan Bhatoegana
Anas Sudah di Area Gedung KPK, Kenapa Tak Masuk?
Soal Pacar Cut Tari, Farhat Abbas Yakin Benar