TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis data baru yang menyebutkan kegemukan dan obesitas telah menjadi “Sindrom Dunia Baru” yang justru terabaikan dalam masalah kesehatan keluarga. Padahal, penderita obesitas naik setiap tahun.
Obesitas telah mencapai proporsi epidemi global. Lebih dari 1 miliar orang dewasa kelebihan berat badan. Setidaknya 300 juta dari mereka dinyatakan obesitas secara klinis. Secara signifikan, obesitas meningkat pesat di negara-negara berkembang yang mengalami gizi cepat dan transisi gaya hidup.
Dilaporkan Greater Kashmir, selama dua dekade terakhir, prevalensi kelebihan berat badan anak-anak dan remaja meningkat hampir dua kali lipat di Amerika Serikat (dari 15,4% menjadi 25,6%) dan tiga kali lipat di Kanada (dari 11% dari anak laki-laki dan 13% anak perempuan pada tahun 1981 menjadi 33% dan 27% masing-masing pada tahun 1996).
Di Brasil, negara berkembang dengan pertumbuhan sangat cepat, prevalensi kelebihan berat badan dan obesitas di kalangan anak usia 6-17 tahun meningkat hingga lebih dari tiga kali lipat (dari 4,1% menjadi 13,9%) dari tahun 1974 hingga 1997.
Secara global, jumlah anak yang kelebihan berat badan di bawah usia lima tahun diperkirakan menjadi lebih dari 42 juta pada tahun 2010, dengan 35 juta di antaranya hidup di negara-negara berkembang.
Data di atas semakin menunjukkan bahwa kelebihan berat badan harus ditangani secara serius. Pendidikan kesehatan sedini mungkin memegang peranan yang sangat penting bagi pengendalian berat badan pada anak. Sebab, kelebihan berat badan di usia anak-anak juga akan berisiko besar hingga mereka dewasa kelak. Sejumlah penyakit, seperti hipertensi, jantung, stroke, dan diabetes, mengancam jiwa mereka.
ANINGTIAS JATMIKA
Baca juga:
Di Jepang Juga Ada Fenomena 'Cabe-cabean'
Kegiatan Rutin Harian Pengaruhi Kualitas Tidur
Bagaimana Cuaca Dingin Membunuh Manusia?
Inilah Alasan Umum Pasangan Bercerai