TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok mengatakan dirinya tak bisa datang menemani Anas memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat, 10 Januari 2014. "Saya rasa selama ini saya memang tidak pernah memberikan dukungan fisik, saya akan beri dukungan moral saja," ujar Mubarok ketika dihubungi Tempo, 9 Januari 2014.
Mubarok yakin Anas akan memenuhi panggilan KPK besok. Namun ia menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut kepada Anas. "Saya serahkan pada dia, apa pun keputusan yang diambil, dia tahu risikonya," ujar dia.
Menurut Mubarok, Anas bukannya mangkir dari pemanggilan kedua, melainkan mempertanyakan isi surat perintah penyidikan (sprindik) yang menyatakan akan memeriksa Anas untuk proyek-proyek lain. "Saya kira KPK juga tidak menunjukkan sikap berjiwa besar dengan tidak membenarkan isi sprindik," kata dia. (Baca: Ma'mun: Akan Ada Kejutan Hari Ini)
KPK kembali memanggil Anas Urbaningrum untuk dimintai keterangan perihal kasus Hambalang pada Jumat, 10 Januari 2014. Ini merupakan pemanggilan ketiga bagi tersangka kasus Hambalang ini (Baca:KPK Tak Ambil Pusing Ulah Anas Urbaningrum). Anas sudah dua kali mangkir dari panggilan KPK.
Pada 31 Juli 2013, Anas tak hadir dengan alasan sibuk dan meminta pemeriksaan dijadwalkan ulang. Kemudian pada 7 Januari 2014, Anas kembali mangkir. Pengacara Anas mengatakan kliennya akan menghadiri pemeriksaan, asalkan KPK menjelaskan tudingan ihwal keterlibatan Anas dalam kasus suap proyek selain Hambalang. Menurut juru bicara komisi antirasuah Johan Budi Sapto Prabowo, jika kembali mangkir, Anas akan dijemput paksa. (Baca:Jika Harus Jemput Paksa Anas, Penyidik Bawa Pistol)
TIKA PRIMANDARI
Berita Terpopuler
Jubir PPI Minta Maaf ke Denny Indrayana
Jubir PPI Bersedia Minta Maaf ke Denny Indrayana
Jika Harus Jemput Paksa Anas, Penyidik Bawa Pistol
SBY Bacakan Status Instagram Ani di Rapat Kabinet
