TEMPO.CO, Malang - Polisi menyatakan bom yang meledak di bilik Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Mandiri Karangploso, Malang, berdaya ledak rendah atau low explosive. Hal itu dibuktikan dengan efek ledakan yang hanya memecahkan kaca bilik ATM. Adapun mesin ATM tetap utuh dan tidak mengalami kerusakan berarti.
"Jenis bomnya low explosive," kata Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Brigadir Jenderal Suprojo Wirjo Sumarjo, Kamis, 8 Januari 2014. Namun, polisi belum mengetahui jenis bahan peledak dan alat pemicunya. Teror bom ini diduga dilakukan oleh jaringan teroris. Namun, Suprojo tidak bersedia menyebutkan jaringan teroris yang melakukan aksinya di Malang itu. "Ini teror, bertujuan menakuti orang. Pelaku bom itu ada jenis dan kebiasaan, tapi masih didalami," katanya.
Hasil olah tempat kejadian perkara tim Laboratorium Forensik Polri Cabang Surabaya menemukan logam berbentuk kotak dengan lebar 25 sentimeter, panjang 25 sentimeter dan tinggi 10 sentimeter. Kotak yang ditemukan di sekitar lokasi ledakan itu diduga sebagai kontainer atau tempat bom.
Di kotak tersebut tersisa jelaga atau serbuk ledakan. Tim laboratorium forensik menemukan kandungan bahan peledak, seperti belerang dan florat. Di sekitar lokasi juga ditemukan ceceran potongan besi berdiameter 10-12 milimeter dengan panjang 3-5 sentimeter. Polisi menduga ceceran besi itu untuk menambah efek ledakan.
EKO WIDIANTO