TEMPO.CO, Malang - Kepolisian Resor Malang memperketat penjagaan daerah perbatasan. Tujuannya untuk mencegah pelaku peledakan Anjungan Tunai Mandiri PT Bank Mandiri Tbk di Karangploso melarikan diri. Semua personel dikerahkan untuk melakukan operasi kendaraan di setiap titik markas kepolisian sektor.
"Seluruh kendaraan diperiksa, kemungkinan membawa bahan peledak," kata Kepala Kepolisian Resor Malang, Ajun Komisaris Besar Adi Deriyan Jayamarta, Kamis, 9 Januari 2014. Selain kendaraan yang mencurigakan, katanya, polisi juga mencegah pelaku teror keluar Malang.
Polisi telah ditempatkan di simpul-simpul daerah yang menjadi celah pelaku keluar dari Malang. Menurut Kombes Ado, pelaku teror selalu bergerak dan menghindari polisi. Untuk itu polisi aktif melakukan patroli dan memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat.
Penjagaan di markas Kepolisian Resor Malang juga diperketat. Ia khawatir pelaku teror juga menjadikan markas sebagai sasaran teror. Namun, sejauh ini polisi belum menemukan orang yang dicurigai sebagai pelaku teror ATM tersebut.
Masyarakat diimbau untuk mengenal tamu yang menginap di daerahnya, terutama di daerah kos-kosan atau kontrakan yang dihuni pendatang. Warga diminta melaporkan jika ada orang yang dicurigai selalui tertutup dan tak mau bergaul dengan warga setempat.
"Silahkan laporkan, biar polisi yang bekerja," katanya. Warga diminta untuk lebih mengenal sosok identitas orang yang mengontrak rumah serta mengetahui di mana kerja dan asalnya.
Sebuah bilik ATM meledak di Jalan Kertanegara 65 Karangploso, Malang. Seluruh kaca dan pintu hancur berserakan di sekitar lokasi. Pelaku ledakan diduga terkat jaringan terorisme.
EKO WIDIANTO